Pagi yang sejuk di kampus, di mana embun masih menempel di daun-daun, dan sinar matahari pagi yang lembut menerpa wajah-wajah muda yang penuh harapan. Di tengah keramaian, sebuah mobil mewah berhenti dengan anggun, menarik perhatian banyak mata yang terpesona oleh kilauan kemewahan yang dibawanya. Pintu mobil terbuka, dan Nurani, dengan anggun melangkah keluar, disusul oleh Nelson yang menyambutnya dengan senyum lembut dan penuh kasih sayang. Pemandangan itu seolah menegaskan status mereka sebagai pasangan yang sempurna, pasangan yang dipenuhi cinta dan keberuntungan.
Namun, di antara tatapan penuh kekaguman dari para mahasiswa, ada sepasang mata yang menyimpan bara cemburu yang tak terkatakan. Enelis, dengan senyum yang dipaksakan, menyaksikan semua itu dari kejauhan. Setiap gerakan Nels
