Keganasan Aron.

1365 Kata

“Emmm, Nurani…” Kristi melangkah mendekati Nurani, bibirnya melengkungkan senyuman tipis yang tampak manis, namun penuh dengan kepalsuan. Tatapan matanya yang meneliti tak pernah benar-benar menunjukkan kehangatan, melainkan seperti seekor ular yang tengah bersiap untuk menyerang. Senyuman itu, meskipun tampak ramah, adalah simbol dari sesuatu yang lebih gelap dan dalam—sesuatu yang Nurani bisa rasakan, tapi tak mampu sepenuhnya mengungkapkan. “Tolong jangan salah paham. Dia hanya ingin menolongku saja.” Suara Kristi terdengar lembut, namun justru semakin membuat d**a Nurani terasa sesak. Kata-kata itu, alih-alih menenangkan, malah menusuk hati Nurani seperti duri yang tajam, meninggalkan rasa sakit yang mendalam dan perasaan dikhianati yang begitu kuat. “Sayang, kamu ke sini?” Nelson me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN