Flower Devil

2004 Kata
Xue Ying adalah pewaris tunggal perusahaan keluarga Li. Ayahnya yang adalah pendiri dari online market terbesar di Asia hanya memiliki Xue Ying seorang sebagai pewaris hartanya. Ayah Xue Ying sempat merasa khawatir karena putranya itu memilih untuk mendirikan bisnis lain. Dan sekarang, sang ayah benar-benar bangga denga putra tunggalnya yang telah berhasil melalui hasil kerja kerasnya sendiri. Walau terlahir dengan sendok emas di mulutnya, Xue Ying sendiri tidak pernah membanggakan hal itu. Ia bekerja keras dan memulai kesuksesannya dengan usahanya sendiri. Dan kini ia berhasil masuk jajaran CEO muda yang sukses. Tak heran jika keberadaan Xue Ying selalu menjadi momok bagi para wanita. Hampir 90 persen dari 100 persen wanita yang bergelut di dunia bisnis Tiongkok mengenal namanya. “Kemana kau akan pergi setelah ini? Biarkan aku mengantarmu.” Xiuli secara mengejutkan telah menjadi sekretaris pribadi Xue Ying. Jika bukan karena kemampuan perempuan itu, Xue Ying pasti akan berpikir seribu kali untuk mempekerjakan mantan kekasihnya itu. “Aku akan bertemu dengan teman-temanku, kau pulang saja.” Xue Ying berkata dengan suara acuh tak acuh. “Teman-teman yang mana? Boleh aku ikut?” Tanya Xiuli. Xue Ying melirik Bao Ni, tatapannya sama sekali dipenuhi dengan aura tidak suka. Xue Ying kemudian berkata, “Bai Xiuli, kau hanya sekretarisku. Jika jam kantor sudah selesai, maka kau tidak perlu lagi tahu urusanku dan apa yang akan aku lakukan setelahnya.” Xiuli tampak marah ketika ia mendengus, “Kau selalu seperti ini!” “A Luo berhenti di depan stasiun bawah tanah.” Xue Ying sedang berbicara pada asiten pribadinya. “Baik ge.” Pemuda yang nampak masih muda itu adalah Zheng Luo, ia pernah tinggal di Amerika dengan kondisi yang memprihatikan. Jika nasib tidak mempertemukannya dengan Xue Ying, Zheng Luo pasti sudah menjadi pengemis di Amerika. Oleh karenanya ia benar-benar beruntung bisa bertemu dengan Xue Ying. Dan Bai Xiuli di lain sisi sudah cemberut. Wajahnya yang cantik seketika menjadi gelap ketika ia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Xue Ying padanya. Begitu mobil Xue Ying berhenti di tepi jalan, Xiuli secara otomatis turun dari kursi penumpang. Xue Ying bahkan tidak perlu repot-repot menyuruhnya untuk turun, karena ini telah menjadi kebiasaan selama mereka bekerja sama. Jika Xiuli mengatakan hal-hal yang tidak perlu dan membuat Xue Ying marah atau badmood, maka secara otomatis Xue Ying akan mengirimnya pergi. “Ge, kita akan kemana sekarang?” A Luo bertanya pada Xue Ying. “Rumah Allen, antar aku kesana dan kau boleh kembali dulu ke apartemen.” Ujar Xue Ying. “Biarkan aku menunggumu ge.” A Luo benar-benar terlihat seperti remaja yang manis ketika ia tersenyum. Jika bukan karena tattoo yang terlukis di lengan kirinya itu, ia pasti sudah menjadi pria yang manis. “Baiklah, terserah kau saja.” Xue Ying membalas ucapan A Luo itu dengan senyuman ringan. Mobil Xue Ying akhirnya berhenti di depan sebuah rumah besar yang ada di kompleks elit. Secara alami itu adalah rumah Allen, teman kuliah Xue Ying. Pemuda yang selalu bertengkar dengan Mei Zuo itu kini adalah pimpinan dari perusahaan game ternama di China. Tak heran jika kekayaannya mampu membuatnya membeli rumah di salah satu kompleks termahal di Shanghai itu. “Xue Ying! Kau akhirnya tiba, masuklah, Ryan sudah ada di dalam.” Ujar Allen sembari merangkul Xue Ying. “A Luo, ayo masuk.” Ujar Xue Ying. Di ruang tamu, Ryan sudah menunggu mereka. Selain Allen, Ryan adalah sahabat baik Xue Ying di perguruan tinggi. Ia cukup kalem jika dibandingkan dengan Allen. Jika Allen adalah bos dari perusahaan game, maka Ryan adalah bos di dunia saham. Ia sangat pandai dalam bermain saham dan modal, sangat sesuai dengan jurusannya ketika ia masih berstatus sebagai mahasiswa. “Bocah ini, A Luo..jadi kau A Luo!” Allen tiba-tiba merangkul remaja bernama A Luo itu. “Gege sekalian, namaku Zheng Luo. Gege sekalian bisa memanggilku A Luo.” Bocah itu terdengar sangat ramah. “Bagus, bagus. Wah tattoo mu keren sekali. Aku menyukainya.” Allen menarik lengan putih A Luo dan melihat gambar-gambar seni itu dengan seksama. Melihat A Luo kurang merasa nyaman dengan sikap teman-temannya itu, Xue Ying segera berkata, “A Luo, kau adalah mahasiswa IT. Pergilah bermain game buatan Allen dan berikan analisamu.” “En.” A Luo segera menuruti ucapan Xue Ying itu dan beranjak pergi ke sudut ruangan untuk bermain. Allen membuka semua camilan dan mengeluarkan banyak bir dari dalam lemari es nya. Ia benar-benar sangat gembira karena bisa berkumpul dengan teman-teman baiknya, terutama Xue Ying. “Bagaimana keadaanmu selama ini?” Suara Ryan masih terdengar begitu tenang dan lembut. “Baik.” Jawaban Xue Ying singkat namun menjelaskan segalanya. Allen meneguk bir di dalam kaleng dan berkata, “Tentu saja baik, dia sekarang adalah CEO. CEO kaya raya, pewaris online market terbesar se Asia, dia tampan, siapa yang bisa merasa lebih baik dari Xue Ying?” “Kau terlalu banyak bicara.” Xue Ying juga meneguk isi kaleng birnya. Melihat wajah sahabatnya itu terlihat sangat bahagia hari ini, Allen dan Ryan tidak berhenti untuk menggoda Xue Ying. Allen adalah orang pertama yang berbicara, “Kenapa kau tampak senang hari ini? Kau bahkan banyak tersenyum.” “Aku yakin dia telah meraih keuntungan besar di perusahaannya.” Ryan menjawab pertanyaan Allen itu secara acak. “Atau…” Allen tiba-tiba merangkul pundak Xue Ying, “Kau punya wanita simpanan yah?” “Aku akan membunuhmu dan memastikanmu agar tidak akan pernah bisa bereinkarnasi lagi.” Xue Ying melepaskan lengan Allen dari pundaknya. “Lalu apa yang terjadi?” Tanya Allen. “Tidak ada, aku hanya bertemu dengan kenalan lama.” Xue Ying kembali meneguk bir nya dengan wajah gembira. “Hah? Siapa? Apa kami mengenalnya?” Ryan juga ikut penasaran. Xue Ying hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi setelah itu. Ia tiba-tiba berdiri dan melirik ke arah A Luo, “A Luo, ayo kita pergi. Aku benar-benar lelah dan ingin beristirahat.” “Hei! Kau baru saja sampai, kenapa buru-buru sekali?” Tanya Allen. “Aku lelah hari ini. Kita lanjutkan lain kali saja.” Xue Ying menepuk pundak Allen dan Ryan sebelum akhirnya melangkah keluar dari rumah Allen dengan A Luo yang mengekor di belakangnya *_. Di malam hari yang sama, di sudut lain kota Shanghai, Mo Qi Qi yang tidak bisa tidur tampak membolak-balikkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia masih memikirkan hari esok yang mungkin saja akan lebih menjengkelkan dari hari ini. “Dia...” Mo Qi Qi bergumam, matanya menatap ke langit-langit kamarnya. Entah mengapa bayangan Xue Ying yang tersenyum, muncul di langit-langit, “Dia memang tampan.” Mo Qi Qi segera membelalakkan matanya dan menepuk pipinya beberapa kali, “Mo Qi Qi kau sudah gila! Lalu kenapa jika dia tampan? Dia adalah raja iblis, aku benar-benar tidak akan pernah melupakan ucapannya itu padaku. Dasar iblis berdarah dingin.” Mo Qi Qi menutup tubuhnya dengan selimut dan memaksakan matanya untuk tertidur. Tapi hingga malam larut pun, mata itu masih menolah untuk terlelap. Dan tanpa terasa pagi sudah tiba, dan alarm Mo Qi Qi berdering tiada hentinya. Biasanya, gadis itu akan bangun pagi-pagi sekali tanpa perlu menggunakan alarm, tapi kali ini berbeda. Ia baru saja tertidur ketika waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi, dan alarmnya berbunyi tepat pukul setengah 7. Walau masih mengantuk dan enggan untuk bangun, ia masih berusaha untuk menyadarkan dirinya jika hari ini ia harus menemui raja iblis itu. Qi Qi meraih ponselnya yang berdering, itu adalah notifikasi dari catatan agendanya. Di layar ponselnya tertulis, ‘Rapat di Flower Road’. Membaca isi notifikasi itu, Mo Qi Qi mengagaruk-garuk kepalanya dan berteriak karena geram. “Yah, yah, hari ini aku akan menghadapi iblis bunga itu.” Mo Qi Qi tiba-tiba tersenyum kegirangan. Entah apa yang merasukinya, tap ia tampak bahagia dan tertawa sendiri. Setelah lelah karena terlalu bersemangat, Mo Qi Qi berkata, “Itu benar-benar cocok untuknya. Iblis bunga, ahahhahh. Julukan iblis bunga sangat cocok untuk Xue Ying.” Setelah puas tertawa sendiri, Mo Qi Qi akhirnya bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman dan segera bersiap-siap. Ia berangkat setelah meneguk segelas s**u rendah lemak, ia tampak sangat fresh dan bersemangat walau lingkar matanya nampak sangat mengerikan. Nyatanya, Mo Qi Qi tidak langsung menuju ke perusahaan Xue Ying, melainkan ke perusahaan Mei Zuo terlebih dahulu. Sebelum rapat bersama Xue Ying, ia terlebih dahulu harus berunding dengan para staff di perusahaannya. Ia bukanlah seorang yang ahli dalam bidang ini karena ia adalah designer, tapi pengalamannya selama ini tidak bisa di anggap remeh. Begitu semua orang telah berkumpul, Mo Qi Qi memulai presentasenya di depan para staff. Mei Zuo yang memimpin rapat tampak begitu khawatir pada Mo Qi Qi, begitu pula dengan Bao Ni. Mei Zuo menendang kaki Bao Ni, “Eh, apa kau yakin dia akan baik-baik saja?” Mei Zuo kembali melirik ke arah Mo Qi Qi, ia menggeleng-gelengkan kepalanya saat ia berbisik pada Lu Bao Ni, “Bao Ni, kau lihat Qi Qi? Dia bahkan tampak sangat mengerikan dengan mata pandanya itu. Bahkan di fashion show New York ia tidak pernah sampai tidak tidur seperti itu. Aiya.” Bao Ni mengagguk, sebagai mantan manager Mo Qi Qi ia tentu saja sangat mengenal sahabatnya itu. Ia kemudian berkata pada Mei Zuo, “Ini bahkan lebih parah dari itu. Qi Qi akan menghadapi cinta pertamanya yang tidak pernah ia temui selama 7 tahun. Dan sekarang, ia benar-benar akan berperang dengan si raja iblis.” Mo Qi Qi sama sekali tidak memperhatikan kedua sahabtanya yang masih asyik bergosip tentang dirinya itu. Ia hanya fokus mempresentasikan hasil pemikirannya. "Flower Road adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, mereka menyalurkan bunga-bunga berkualitas ke negara-negara di Asia, Eropa, bahkan Amerika.” Mo Qi Qi melanjutkan, “Dan perusahaan mereka termasuk ke dalam perusahaan terbaik di Asia. Dan mereka adalah klien yang akan kita layani kali ini. Aku adalah Mo Qi Qi, aku seorang designer dan mungkin kalian semua telah mengenalku. Kali ini aku yang akan bertanggung jawab atas klien kita ini. Mohon bantuannya.” Staf A tiba-tiba memberikan argumennya, “Maafkan aku sebelumnya. Bagaimana bisa nona Mo menangani perusahaan besar sekelas Flower Road. Basic nona adalah model dan designer, tapi ini…” “Ini adalah kemauan dari CEO Flower Road sendiri. Dan tentu saja ini adalah kesalahanku karena aku kurang cermat. Tapi kalian jangan khawatir, aku yakin nona Mo akan mampu melakukannya. Selain itu, kita semua di sini akan saling membantu.” Yang berbicara itu adalah Mei Zuo selaku pimpinan perusahaan. Dan benar saja, setelah Mei Zuo mengeluarkan pendapatnya, tidak ada satu pun dari staff yang menyeruakkan pendapatnya. “Kalau begitu, aku akan segera pergi untuk menemui presdir Li. Kebetulan hari ini dia mengundangku ke kantornya untuk membicarakan konsep.” Ujar Mo Qi Qi. Mei Zuo mengangguk, “Baiklah. Kita akan bertemu lagi di ruang meeting setelah nona Mo dan klien kita telah mencapai kesepakatan. Kalian semua boleh keluar sekarang.” Para staff satu persatu meninggalkan ruang rapat hingga hanya ada Mo Qi Qi, Mei Zuo dan Bao Ni yang tersisa. Mo Qi Qi bahkan juga telah bersiap-siap untuk meninggalkan ruang rapat, tapi Bao Ni lebih dulu memanggilnya, “Qi Qi tunggu." “Kenapa?” Tanya Mo Qi Qi. “Ini, kau sebaiknya memakai ini.” Bao Ni memberikan sebuah kotak kaca mata pada Mo Qi Qi. Dan Mo Qi Qi tentu saja tau alasan sahabatnya itu memberikannya sebuah kotak kaca mata. Wajah Mo Qi Qi terlihat acuh tak acuh, “Apakah seburuk itu?” Mei Zuo mengangguk, wajahnya terlihat begitu lesu ketika ia mengolok-ngolok Mo Qi Qi, “En. Lingkar hitam di bawah matamu bahkan hampir menyamai mata panda yang ada di kebun binatang Beijing.” “Kalau begitu aku pergi dulu.” Ujar Mo Qi Qi. “Jiayou!” Walau terlihat sangat mengkhawatirkan sahabatnya, baik Bao Ni maupun Mei Zuo tidak lupa untuk memberikan Mo Qi Qi semangat. Mo Qi Qi mengemudikan mobilnya menuju ke Flower Road. Sebelum turun dari mobil, Qi Qi menatap wajahnya melalui cermin. Ia mendesah lesu, “Huff..aku hanya bisa tidur ketika aku sudah memenangkan pertempuran ini.” Mo Qi Qi menutup cerminnya, “Mo Qi Qi Jiayou!! Kau pasti bisa.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN