The Carnations Flower

1450 Kata
Begitu masuk ke dalam gedung perusahaan, Mo Qi Qi langsung disambut oleh receptionist yang ada di lobi, “Nona Mo?” Mo Qi Qi mengangguk dan tersenyum, “Itu benar.” “Presdir menyuruhmu untuk datang ke rumah kaca yang ada di lantai atas perusahaan. Dia ada di sana sekarang menunggumu.” Ujar receptionist itu. Mo Qi Qi tersenyum dan tidak lupa mengucapkan terimakasih sebelum akhirnya beranjak pergi ke rumah kaca. Lift yang dinaiki oleh Mo Qi Qi berhenti di lantai 2, dan seseorang yang tak disangka-sangka muncul. Itu adalah bawahan Xue Ying yang juga seorang fans Mo Qi Qi. Nona muda itu tersenyum lebar ketika berkata, “Qi Jie..ini kau lagi! Ini aku, aku yang waktu itu bertemu denganmu.” Mo Qi Qi sama sekali tidak merasa risih pada nona muda yang amat sangat bersemangat itu. Qi Qi tersenyum dan berkata, “Aku tentu saja mengingat nona. Nona begitu cantik dan enerjik.” “Tidak, tidak, tidak. Qie Jie kau benar-benar membuatku terbang ke awan karena pujianmu. Aku tidak secantik dirimu.” Senyum gadis itu melebar dan ia mengulurkan tangannya, “Qie Jie, aku tidak tahu kenapa kau sering kesini. Tapi aku tahu kita akan sering bertemu. Ehm…perkenalkan aku Chen Zhuo Xuan, Jiejie bisa memanggilku XuanXuan.” Mo Qi Qi menjabat tangan XuanXuan dan berkata, “Senang berkenalan dengamu XuanXuan, aku Mo Qi Qi.” Mo Qi Qi sedikit heran pada gadis periang yang kini tersenyum padanya itu. Ia memakai kacamata hitam dan gadis itu masih mengenalinya. Mo Qi Qi berniat menanyakan hal ini untuk basa-basi, tapi gadis bernama XuanXuan itu sudah terlebih dahulu berbicara, “Qi Jie, kau mau menemui presdir lagi yah?” “En. Dia sudah menungguku di rumah kaca.” Balas Mo Qi Qi. “Bagus sekali, eh..apa kau datang karena ada urusan bisnis?” Tanya XuanXuan. “Tentu saja.” Mo Qi Qi tampak takjub dengan kepolosan XuanXuan itu. Tak lama berselang, XuanXuan akhirnya sampai di lantai 3. Gadis itu keluar dari lift dan berkata, “Qi Jie, kau harus berhati-hati pada Xue..pada presdir. Dia benar-benar orang yang dingin.” Mo Qi Qi tersenyum dan seketika itu pula, pintu lift tertutup. Selang beberapa detik, pintu lift kembali terbuka dan Mo Qi Qi akhirnya sampai di lantai 4. Di lantai terakhir perusahaan itu ada sebuah atap besar dengan rumah kaca yang tampak sangat indah. Beragam tanaman hias hidup di atap perusahaan flower road itu. Mo Qi Qi sekilas tampak sangat kagum dengan pemadangan yang dilihatnya sekarang itu. Mo Qi Qi akhirnya melangkahkan kakinya ke dalam rumah kaca. Mo Qi Qi masih mengagumi bunga, ia menyentuh salah satu bunga anyelir putih yang ada di depannya, “Rumah kaca ini hampir dipenuhi dengan bunga anyelir.” “Apa kau tau apa arti bunga anyelir?” Entah muncul dari mana, tapi Xue Ying tiba-tiba bersuara dan membuat Mo Qi Qi sedikit kaget. Mo Qi Qi belum menjawab ucapan Xue Ying itu tetapi pemuda itu sudah berjalan mendekat padanya. Jarak di antara keduanya hanya selangkah ketika Xue Ying berkata, “Kerinduan.” “Apa?” Mo Qi Qi terkejut. “Arti dari anyelir putih adalah kerinduan. Bunga ini melambangkan kerinduan.” Xue Ying tersenyum dan membawa vas berisi bunga anyelir itu ke atas meja. Ia kemudian berkata, “Duduklah.” Mo Qi Qi melihat ke segala penjuru, ia tampak heran dengan sesuatu. Matanya menyipit dan di dalam hatinya ia berkata, “Bukankah kita akan rapat? Lalu dimana yang lain? Kenapa hanya ada aku dan si iblis bunga?” “Kenapa hanya berdiri? Duduklah.” Ujar Xue Ying. “Ehm..Presdir, sepertinya ini tidak benar. Mana staff yang lain?” Mo Qi Qi sama sekali tidak merasa sungkan saat ia menanyakan hal ini. “Tidak ada, hanya aku. Aku sendiri yang akan menangani hal ini.” Xue Ying dengan santai menjawab pertanyaan Mo Qi Qi itu dan kembali menyemprotkan air pada tanamannya. Mo Qi Qi akhirnya duduk dan tidak mengatakan apapun. Ia mulai mengeluarkan dokumen-dokumen berisi konsep yang sebelumnya telah ia persiapkan. “Nona Mo, kenapa kau tidak melepaskan kaca matamu? Ini masih pagi dan kau…” Xue Ying menyipitkan matanya, “Kau sakit mata?” “Tentu saja tidak! Aku hanya kurang tidur dan…” Mo Qi Qi menghela napas sebelum akhirnya melepas kaca mata hitamnya, “Lingkar hitam dibawah mataku ini benar-benar parah.” Xue Ying sedikit terkekeh ketika ia melihat wajah Mo Qi Qi yang tampak suram itu. Wajah gadis itu tampak sangat lucu, dan pemuda di depannya itu tidak bisa lagi menahan tawanya. Mo Qi Qi mengerutkan keningnya, ia mengira bahwa Xue Ying sengaja menertawakannya. “Presdir sebaiknya kita mulai saja.” Mo Qi Qi berkata, “Perusahaan kalian membutuhkan model untuk promosi kalian di musim semi. Disini aku merekomendasikan tema outdoor...” Sementara Mo Qi Qi menjelaskan semua konsep yang telah ia persiapkan, Xue Ying hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa. Matanya terkadang melihat jari-jari Mo Qi Qi yang sibuk menunjuk gambar ini dan itu, dan matanya akan lebih sering menatap wajah orang yang tengah berbicara di depannya itu. Ekspresi Xue Ying susah ditebak, terkadang ia akan tersenyum sendiri tanpa disadari oleh Mo Qi Qi, dan terkadang ia akan diam seolah-olah ia mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh Mo Qi Qi. “Aku sudah selesai presdir, apakah presdir mempunyai saran?” Mo Qi Qi membalikkan wajahnya untuk kemudian melihat ke arah Xue Ying. “Hah?” Xue Ying masih linglung. “Ah, penjelasanmu benar-benar bagus.” Tidak ingin merusak image dan harga dirinya, Xue Ying segera berkata, “Tunggu sebentar, aku harus mengambil sesuatu.” Mo Qi Qi, “En.” Selagi Xue Ying keluar dari rumah kaca dan pergi entah kemana, Mo Qi Qi yang kelelahan dan mengantuk menyandarkan kepalanya di atas meja. Ia tampak memandangi bunga anyelir yang baru saja di siram oleh Xue Ying. Mo Qi Qi diam-diam menggumamkan sesuatu, “Kau begitu cantik, apa iblis bunga memperlakukanmu dengan baik?” Gadis itu tidak sedang berbicara dengan manusia melainkan bunga Anyelir putih yang sepertinya memiliki nasib yang lebih baik darinya. Xue Ying tampak santai ketika ia kembali ke ruangannya, ia tampak mencari sesuatu di laci-laci meja kerjanya. Dan secara mengejutkan, Bai Xiuli tiba-tiba menerobos masuk ke dalam ruangan kerja Xue Ying. Suaranya terdengar begitu emosi ketika ia berkata, “Kau bertemu dengan Mo Qi Qi tanpa sepengetahuanku? Aku ini sekretarismu, bukankah aku berhak tahu jika sesuatu itu berhubungan dengan pekerjaan!” “Sudah berapa kali aku mengatakannya padamu untuk mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruanganku.” Xue Ying acuh tak acuh berkata. “Kau tidak masuk akal Li Xue Ying, kau mengalihkan pembicaraan.” Xiuli yang adalah gadis yang cerdas menolak untuk melupakan niatannya menerobos masuk. Xue Ying akhirnya menemukan benda yang ia cari. Ia menutup laci dengan suara tak sabar dan berjalan maju mendekati Bai Xiuli, “Bukankah aku sudah mengatakan kemarin jika hari ini aku dan Mo Qi Qi akan rapat? Selain itu…, tidak hanya kau yang mendengarnya. Aku bahkan mengatakannya di depan Mei Zuo dan Lu Bao Ni. Jadi bukan salahku jika kau melupakan hal ini.” Xiuli semakin marah, “Kau…!!” Xue Ying tidak mengatakan apa-apa lagi dan ia segera berjalan keluar, tapi baru saja ia melewati tubuh Bao Ni seperti angin, Xue Ying kembali berbisik, “Kau sebaiknya bekerja dengan baik dan berhenti mencampuri urusan pribadiku. Kau dan aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dan juga…” Xue Ying menepuk pundak Xiuli, “Tidak akan ada harapan.” Setelah mengatakan kata-kata kejam itu, Xue Ying akhirnya benar-benar keluar dari ruangannya. Xiuli dilanda kemarahan yang tak terlukiskan. Ia kini hanya bisa menggertakan giginya dan berkata, “Aku tidak akan menyerah padamu. Aku akan mendapatkanmu Xue Ying.” Sementara itu angin sepoi-sepoi dan udara yang sejuk di rumah kaca itu benar-benar mampu membius Mo Qi Qi yang kelelahan. Ia baru saja meletakkan kepalanya di atas meja yang keras, dan kini ia sudah tertidur. Dan selang beberapa saat, Xue Ying akhirnya kembali. Ia tampak membawa kamera di tangannya. Awalnya ia berniat menunjukkan foto bunga-bunga yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk design kostum, tapi melihat Mo Qi Qi tertidur, pemuda itu mengurungkan niatnya. Xue Ying duduk di kursi yang ada disamping Mo Qi Qi, ia sangat berhati-hati agar Mo Qi Qi tidak bangun. Xue Ying juga menyandarkan kepalanya di atas meja, kepalanya kini miring dan berhadapan dengan Mo Qi Qi. Melihat wajah gadis yang tengah tertidur didepannya itu tampak sangat damai, Xue Ying tidak bisa tidak tersenyum. Xue Ying diam-diam mengulurkan tangannya ke wajah Mo Qi Qi. Takut jika rambut panjang gadis itu mengganggu tidurnya, Xue Ying dengan hati-hati merapikan rambut Mo Qi Qi itu.Tapi tanpa disengaja, gadis yang nampak sangat damai dalam tidurnya dan seolah ia telah bermimpi itu tiba-tiba berkata, “Apa yang kau lakukan?”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN