Hari ini adalah hari yang berat bagi Mo Qi Qi, ia benar-benar merasa langit telah runtuh padanya. Begitu kembali dari perusahaan Xue Ying, Mo Qi Qi yang sudah kehabisan tenaga langsung kembali ke apartemennya.
“Kau baru kembali? Kenapa lama sekali?” Itu adalah Bao Ni. Ia tampak sedang menata sesuatu di meja makan.
“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Mo Qi Qi.
Bao Ni tampak mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag, “Ibu menyuruhku memberikanmu makanan ini. Kata ibu kau benar-benar kurus.”
Mo Qi Qi meletakkan tasnya di atas meja sebelum akhirnya merobohkan tubuhnya di atas sofa. Bao Ni menatap ke arah sahabat baiknya itu dengan tatapan heran.
“Apa klien kita membuat masalah?” Tanya Bao Ni.
Mo Qi Qi bahkan belum sempat menjawab pertanyaan Bao Ni itu, tapi gadis bertubuh mungil itu sudah bertanya lagi. Kali ini raut wajah Bao Ni diliputi rasa khawatir, “Apa yang terjadi pada jarimu? Kenapa bisa terluka?”
Melihat plester melekat di jari telunjuk dan jari tengah Mo Qi Qi, Lu Bao Ni menjadi sangat panik. Sementara Mo Qi Qi hanya menjawab dengan nada lesu, “Aku memecahkan barang di kantor CEO.”
“Apa?!!” Tidak ada yang bisa lebih mengagetkan Lu Bao Ni dari pada ucapan Mo Qi Qi itu. Bao Ni berkata, “Lalu, apakah dia membatalkan…”
Bao Ni belum selesai bicara tapi Qi Qi sudah terlebih dahulu memotongnya, “Tidak, proyek masih berlanjut.” Qi Qi tiba-tiba mengingat hal yang lebih penting dari proyek itu. Ia menatap Bao Ni dan berkata, “Bao Ni, apa sebelumnya kau tahu siapa klien kita ini?”
Bao Ni mengangguk, “Tentu saja, perusahaan Flower Road. Perusahaan yang sudah mengimpor bunga ke banyak negara. Mempunyai kantor pusat di Amerika.”
Qi Qi ingin sekali menampar dahi sahabatnya itu. Ia menghela napas dan berkata, “Lalu apa kau tahu siapa CEO Flower Road?”
Bao Ni dengan bangga berkata, “Li Xue Zhang.”
Mo Qi Qi akhirnya tidak bisa menahan rasa prihatinnya pada sekretaris Mei Zuo itu. Qi Qi mengetuk kepala Bao Ni hingga gadis itu mengeluh, “Kenapa kau memukul kepalaku?”
Mo Qi Qi berkata, “Lain kali, pastikan kau menyaring informasi yang ada di Baidu. Li Xue Zhang, dia adalah mantan CEO Flower Road. Dan dia bukankah pendiri perusahaan itu.”
“Lalu siapa CEO yang sekarang?” Bao Ni bertanya.
Mo Qi Qi dengan acuh tak acuh berkata, “Xue Ying.”
“Xue Ying, ah…” Bao Ni segera menangkap alasan kenapa sahabatnya itu tampak begitu lesu. Mata Bao Ni membelalak ketika ia berseru, “Xue Ying?!! Raja iblis Li Xue Ying? Sejak kapan dia menjadi CEO?”
“Dari dulu hingga sekarang dia adalah CEO Flower Road. Raja iblis itu adalah pendirinya. Dia bekerja di kantor pusat yang ada di Amerika sementara Li Xue Zhang, pamannya, memimpin perusahaan di China. Dan sekarang dia telah kembali.” Ujar Mo Qi Qi panjang lebar.
Lu Bao Ni nyaris pingsan, ia merasa arwahnya telah tertarik dari tubuhnya yang mungil, “Dunia benar-benar tempat yang kejam.”
*_
Di pagi hari berikutnya, Mo Qi Qi masih sangat santai. Ia merasa tidak perlu lagi untuk memikirkan masalah Xue Ying, karena Mei Zuo dan Lu Bao Ni lah yang akan melanjutkan proyek itu.
Qi Qi memulai pagi harinya dengan segelas s**u rendah lemak dan sepotong apel. Ia tengah duduk di sofa ruang tamunya sembari menonton berita. Hingga baru saja ketika ia akan memakan potongan apelnya, ponselnya tiba-tiba berdering.
“Bao Ni, ada apa? Aku tidak punya pekerjaan pagi ini. Aku akan ke perusahaan nanti siang.” Ujar Mo Qi Qi sembari mengunyah apel.
Suara Lu Bao Ni terdengar jauh melalu telepon, “Kau harus segera kesini. Xue Ying ada disini sekarang. Dia..dia mencarimu.”
“Apa?!” Mo Qi Qi melabarkan matanya, “Baiklah, aku akan segera kesana.”
Dengan penampilan yang seadanya tapi masih terlihat begitu anggun dan menawan, Mo Qi Qi yang terburu-buru langsung berlari begitu ia telah memakirkan mobilnya di depan perusahaan Mei Zuo.
Napasnya masih terengah-engah ketika ia sampai di depan ruang meeting. Mo Qi Qi membuka pintu dan melihat semua orang telah berkumpul.
“Kau akhirnya disini.” Xue Ying tersenyum lembut begitu ia melihat Mo Qi Qi.
Mo Qi Qi, “…..”
Mei Zuo, “Qi Qi…”
“Kemari dan duduk disampingku.” Ujar Bao Ni.
Mo Qi Qi segera duduk dan berjalan ke kursi yang berada di samping Bao Ni. Matanya menatap Xue Ying tengah duduk di depannya, pemuda itu masih tersenyum padanya. Dan tidak hanya sendiri, seorang wanita yang tidak asing bagi Mo Qi Qi juga berada disana.
“Xiuli, dia Bai Xiuli!!” Hati Mo Qi Qi berdecak seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.
Sama dengan Mo Qi Qi, Xiuli juga tampak benar-benar kaget ketika ia melihat gadis yang pernah ditamparnya sewaktu mereka masih berada di perguruan tinggi itu.
Mo Qi Qi tidak mengatakan apa-apa ketika ia sampai, Lu Bao Ni adalah orang yang pertama kali berbicara, “Qi Qi, Xue…maksudku presdir Xue Ying ingin kau hadir dalam rapat ini.”
“Hah?!” Mo Qi Qi menoleh ke arah Lu Bao Ni hanya untuk mendapati wajah sahabatnya itu juga dipenuhi dengan kebingungan. Mo Qi Qi akhirnya berbicara setelah ia mengerti maksud Xue Ying, Mo Qi Qi mengira jika suatu kesalahpahaman telah terjadi, “Maafkan aku Presdir Li, ini adalah kesalahanku karena tidak menjelaskannya padamu…”
Wajah Mo Qi Qi sudah sangat serius ketika ia berbicara, tapi orang yang sedang di ajak bicara olehnya itu hanya menatapnya dengan senyuman lembut. Mo Qi Qi terbatuk ketika matanya bertatapan langsung dengan Xue Ying, ia kemudian melanjutkan, “Aku hanya perwakilan perusahaan, dan jika kau memiliki pertanyaan lain terkait proyek ini maka kau bisa bertanya pada sekretaris Lu.”
Xue Ying tersenyum, senyuman lembutnya kini telah berubah menjadi senyuman penuh kelicikan, “Nona Mo, kau lah yang kemarin datang ke kantorku dan kau lah yang mendatangani kontrak denganku..” Xue Ying menyangga dagunya dengan kedua tangannya ketika ia berbicara sembari menatap Mo Qi Qi, “Jadi kaulah yang harus bertanggung jawab. Bukankah begitu?”
“Presdir!” Xiuli cukup terkejut, ia berusaha untuk menghalangi niatan Xue Ying itu, tapi Xue Ying sama sekali tidak bergeming.
Sedangkan Mo Qi Qi sudah di batas kesabarannya, ia benar-benar ingin menampar laki-laki yang pernah ia cinta itu. Mo Qi Qi tersenyum sembari berkata, “Maafkan aku presdir, aku hanyalah designer di perusahaan ini. Dan aku…”
“Aku rasa aku tidak perlu memberitahu nona Mo lagi akibat jika salah satu pihak melanggar kontrak.” Tidak di sangka, Xue Ying ternyata lebih licik dari perkiraan Mo Qi Qi.
Dan Mei Zuo yang sudah menahan emosinya akhirnya berbicara, “Baiklah presdir Li. Kami akan membayar denda pelanggaran kontrak.”
Tapi Xue Ying bukanlah lawan yang mudah, ekspresinya sangat santai ketika ia mulai memprovokasi Mei Zuo, “Jadi seperti ini perusahaan yang menempati ranking 3 besar perusahaan terbesar di bidang…”
“Aku akan bertanggung jawab!” Mo Qi Qi tiba-tiba berdiri, “Aku yang akan melakukan tugas ini. Aku sendiri yang akan bertanggung jawab. Xiao Zuo, kau tidak perlu khawatir.”
Mei Zuo, “Qi Qi…”
“Qi Qi, apa kau yakin?” Tanya Lu Bao Ni.
“Bukankah kalian akan membantuku?” Ujar Mo Qi Qi.
Mei Zuo dan Lu Bao Ni serentak mengangguk. Dan Xue Ying yang telah berhasil menggunakan umpannya merasa sangat puas. Senyumannya tidak pernah luntur dari wajah tampan itu. Dan di lain sisi, Mo Qi Qi harus menelan amarahnya ketika ia melihat ekspresi Xue Ying itu.
“Nona Mo, kau bisa datang ke kantorku besok.” Xue Ying berdiri dan bersiap pergi.
“Apa?!” Mo Qi Qi segera menghentikan langkah Xue Ying, “Kenapa harus besok? Bukankah kau datang kesini karena ingin membicarakan bisnis ini?”
“Aku ada jadwal hari ini.” Xue Ying tersenyum sebelum akhirnya keluar dari ruangan meeting bersama dengan Bai Xiuli.
Sementara itu Mo Qi Qi yang masih dalam amarah yang menggelegar berusaha untuk bersikap tenang. Ia mengambil sebotol air dan meneguknya dalam satu kali tegukan.
Mei Zuo, “…..”
Bao Ni, “…..”
“Iblis itu akhirnya menunjukkan wajahnya! Lihat saja apa yang bisa aku lakukan untuk membalasmu Xue Ying!” Kobaran semangat menyala-nyala dari mata Mo Qi Qi.
Sementara itu Bai Xiuli yang sedari tadi sudah cemberut masih menolak menyerah untuk membuat Xue Ying membatalkan niatannya itu. Wajahnya terlihat sangat jelek ketika ia berkata, “Presdir, kenapa kau malah membawa gadis itu? Dia bukanlah sekretaris dan juga dia bukan ahlinya. Kenapa kau?”
“Ini adalah otoritasku, kau tidak perlu ikut campur.” Suara Xue Ying terdengar sangat dingin ketika ia mengatakan hal ini.