Xue Ying tidak menyangka Mo Qi Qi akan memberikannya pertanyaan seperti itu. Xue Ying menatap gadis itu lalu kemudian berkata, "Aku memang memiliki alergi terhadap kacang merah tapi karena roti itu darimu maka aku ingin memakannya."
Mo Qi Qi tentu saja terkejut saat ia mendengar ucapan Xue Ying itu, tetapi ia tidak punya kata-kata untuk diucapkan, jadi ia hanya diam dan menunggu Xue Ying menjelaskan maksud dari jawabannya itu.
Tapi hingga beberapa saat berlalu, Xue Ying masih menolak untuk berkata apapun. Jadi Mo Qi Qi berinisiatif untuk memulainya terlebih dahulu. Gadis itu berdehem sebelum akhirnya berkata, "Apa maksud Presdir?"
Mendengar ucapan Mo Qi Qi itu, Xue Ying hanya tersenyum, ia kemudian berkata, "Kau akan mengerti."
Mo Qi Qi, "…."
Situasi di ruangan kini menjadi semakin canggung. Mo Qi Qi tidak tahu harus berkata apa, begitu pula dengan Xue Ying yang hanya tersenyum ketika ia melihat gadis itu. Beruntung suasana canggung itu segera berakhir saat XuanXuan tiba-tiba saja masuk ke ruangan Xue Ying tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Ge, aku dengar kau sakit? Kenapa kau tidak memberi…" mulanya suara XuanXuan terdengar begitu bersemangat dan ada kekawatiran didalam ucapannya itu, tetapi begitu melihat Mo Qi Qi yang duduk sambil melongo ke arahnya, ia akhirnya menyadari bahwa ia sudah sedikit memalukan.
Xue Ying ingin mengetuk kepala adik sepupunya itu, "…."
Melihat senyuman mematikan kakak sepupunya itu, XuanXuan tersenyum dengan canggung dan berlata, "Hehehe maafkan aku Presdir. Kalau begitu aku keluar dulu."
Sadar akan perbuatan adik sepupunya yang konyol itu, Xue Ying benar-benar merasakan amarah naik ke kepalanya. Walaupun XuanXuan adalah adik sepupunya, tetapi ia tidak akan menolerir hal seperti ini.
Bahkan sebelum XuanXuan sempat keluar dari ruangan, Xue Ying sudah berbicara untuk menghentikannya, "Kemarilah dan duduk."
Mo Qi Qi kelihatan sangat bingung, ia tidak tahu apakah ia harus keluar dari ruangan atau tidak. Ia merasa tidak nyaman dan ingin keluar, tapi pembicaraannya dengan Xue Ying masih belum selesai.
XuanXuan berdiri dan kepalanya menunduk, tampak penuh penyesalan dan terlihat sedikit menyedihkan.
Xue Yung tidak memelototi adik sepupunya itu, sebaliknya ia sangat tenang ketika berkata, "Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke ruanganku?"
"Maafkan aku, aku salah. Aku, aku benar-benar melupakan hal itu. Itu karena aku benar-benar khawatir padamu ge…eh, maksudku presdir." XuanXuan tidak benar-benar menyesal ketika ia mengatakan hal ini. Ia tahu kakak sepupunya itu tidak akan menindasnya lebih jauh, apalagi ada Mo Qi Qi di antara mereka sekarang.
Mo Qi Qi sendiri bingung dengan hubungan keduanya. Awalnya ia mengira jika XuanXuan adalah karyawan Xueying, tetapi ketika Mo Qi Qi mendengar XuanXuan memanggil Xueying dengan sebutan ke 'gege', Qi Qi berpikir jika gadis itu adalah adik atau kerabat Xueying.
Xue Ying memperhatikan ekspresi Mo Qi Qi, ia kemudian berkata, "Ah, maafkan aku. Dia adalah XuanXuan dan dia adalah adik sepupuku. Maafkan perilakunya yang kurang sopan. Aku harap kau bisa mengerti."
Mo Qi Qi mengangguk setelah mendengar hal itu, ia kemudian tersenyum dan berkata, "XuanXuan adalah gadis yang baik, dia adalah gadis yang ceria. Aku bisa mengerti kekhawatirannya pada Presdir."
XuanXuan melirik Mo Qi Qi, ia kemudian tersenyum dan berkata dengan semangat, "Qi Qi Jiejie kau benar-benar yang terbaik.
Setelah berbasa-basi Mo Qi Qi akhirnya berpamitan untuk pergi. Xue Ying berdiri dan tersenyum, "sampai ketemu lagi."
Mo Qi Qi akhirnya pergi dari perusahaan Xue Ying. Mo Qi Qi terseyum di dalam hatinya ia berkata, "Kita mungkin tidak akan bertemu dalam dua minggu kedepan Xue Ying."
Walau masih ada keraguan dan rasa penasaran karena Xue Ying tidak menjawab pertanyaan Mo Qi Qi perihal alerginya terhadap kacang merah, Mo Qi Qi merasa tidak mau peduli lagi. Ia merasa tidak harus peduli dengan sikap aneh orang itu.
*/
Dua minggu tanpa terasa telah berlalu.
Semua persiapan yang telah dipersiapkan oleh Mo Qi Qi sudah mencapai 90%. Dan kini ia harus melaporkan hasil terakhir pada Xue Ying, namun ketika ia berniat menemui Xue Ying di perusahaannya, laki-laki itu sedang tidak ada, bukan karena ia sedang keluar atau tidak masuk bekerja, itu tetapi ia juga tidak berada di Shanghai.
Salah satu asisten Xue Ying mengatakan kalau Xue Ying kini tengah berada di Amerika untuk mengecek kantor cabang Flower Road yang ada di sana. Asisten itu juga mengatakan bahwa Xue Ying akan menyusul ke Beijing bersama dengan sekretarisnya, Bai Xiuli.
Asisten Xue Ying itu juga menambahkan, "Nona Mo, presdir menyerahkan semuanya kepadamu. Ia mempercayakan semuanya kepadamu."
setelah mendengar hal itu, Mo Qi Qi mengangguk dan tersenyum seraya berkata, " Kalau begitu, terima kasih karena telah memberitahuku."
Mo Qi Qi akhirnya keluar dari gedung. Ia kemudian masuk ke dalam mobilnya, tetapi gadis itu tidak langsung menyalakan mesin mobil. Sebaliknya tangannya terlihat menggenggam erat kemudi mobil. Ia tanpa sadar bergumam, "Jadi Xue Ying pergi bersama Bai Xiuli…"
Mo Qi Qi tiba-tiba membelalakkan kedua bola matanya, "….."
Sadar akan lamunannya dan pikirannya yang lari ke mana-mana, Mo Qi Qi segera menepuk-nepuk pipinya seraya berkata, "Lalu kenapa jika dia pergi bersama Bai Xiuli? Lagi pula dia kan sekretarisnya. Dan juga…" Mo Qi Qi memasak sabuk pengaman dan dengan acuh tak acuh berkata, " Dia tidak ada hubungannya denganku, untuk apa aku merasa seperti ini. Hah! Mo Qi Qi, kau benar-benar bodoh, lebih baik aku pergi saja."
Gadis itu akhirnya pergi dan meninggalkan perusahaan.
Sementara itu di perusahaan Mei Zuo, Lu Bao Ni sudah terlihat sangat frustasi. Kali ini ia dipaksa menghadapi suatu kondisi yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Seorang gadis muda datang ke ruangan Mei Zuo dan membuat ulah. Mo Qi Qi yang baru saja datang tentu saja tidak bisa membiarkan hal ini. Ia segera menghampiri sahabatnya dan bertanya, "Kenapa? Apa yang sedang terjadi?"
"Ada seseorang di dalam ruangan Xiao Zuo? Dia mengunci ruangan dan berteriak-teriak." Bao Ni terlihat seperti akan kehilangan kewarasannya.
"Siapa?" Tanya Mo Qi Qi.
"Entahlah, aku tidak melihatnya tadi. Resepsionis yang mengatakannya padaku. Gadis itu tiba-tiba menyerbu masuk ke dalam ruangan Mei Zuo dan mengunci pintu." Bao Ni tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Ia berbisik pada Mo Qi Qi, "Apa dia wanita gelap Mei Zuo?"
"Di mana Xiao Zuo?" Tanya Mo Qi Qi lagi.
Bao Ni mendesah, "Dia sedang ada bisnis di Luoyang."
"Hush, jangan mengatakan hal yang tidak-tidak." Mo Qi Qi menepuk bahu Bao Ni dan berkata, "Aku akan memeriksanya."
Bao Ni mengangguk, Mo Qi Qi pun maju dan melangkah lebih dekat ke arah pintu. Seolah akan masuk ke kandang singa, Mo Qi Qi sangat berhati-hati ketika ia akan mengetuk pintu.
Tok tok tok..
Suara pintu diketuk, setelah menunggu beberapa saat masih tidak ada jawaban. Mo Qi Qi kembali mengetuk.
Lu Bao Ni, "..."
Tok Tok Tok, ini adalah ketukan ke-3 kalinya oleh Mo Qi Qi, tapi kali ini ia tidak hanya mengetuk pintu Ia juga membuat suara, "Nona, bisakah kau membuka pintunya? Kita bisa bicara baik-baik dan…"
Mo Qi Qi bahkan belum menyelesaikan kalimat 'Kita bisa bicara baik-baik dan menemukan solusinya', tapi pintu tanpa di sangka sudah terbuka.
"Qi Jie!" Seorang gadis berambut coklat muncul. Ia tidak hanya berteriak kegirangan ketika melihat Mo Qi Qi, gadis itu secara sembrono memeluk Mo Qi Qi.
"A Tian, ini benar-benar kau?" Mo Qi Qi juga tampak keheranan.
Lu Bao Ni secara samar mengingat gadis itu, ia kemudian membelalakkan matanya dan berseru, "Mei Tian!! Jadi ini kau!!"
"Bao Ni Jiejie." Gadis bernama Mei Tian itu ternyata juga menganal Lu Bao Ni.
Gadis berambut coklat panjang itu adalah Mei Tian. Dia adalah adik kandung dari Mei Zuo. Seperti namanya yang berarti 'Kesayangan Surga', gadis yang biasanya di panggil TianTian itu adalah kesayangan keluarga Mei Zuo.
Wajar jika Mo Qi Qi dan Bao Ni terkejut dan tidak mengenali TianTian. Mereka bertiga terakhir bertemu saat TianTian masih bersekolah SMA, tapi sekarang gadis itu telah berubah menjadi wanita elegan yang sangat cantik.
"Kapan kau kembali dari London?" Tanya Bao Ni.
TianTian sangat ramah, ia tersenyum lebar dan berkata, "Ehm, satu minggu yang lalu." Ia kemudian melajutkan, "Aku ingin bekerja di Shanghai sebagai pengacara. Ayah dan ibu tidak mengizinkanku bekerja, tapi aku tidak mau mengikuti mereka. Jadi aku diam-diam kembali ke Shanghai. Hanya Zuo gege yang bisa membantuku."
"Kau benar-benar terlalu berani A Tian." Mo Qi Qi menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Eh dimana gege?" Tidak melihat kakaknya, TianTian akhirnya bertanya.
"Dia sedang berada di Luoyang. Ada bisnis disana." Ujar Bao Ni.
"Kalau begitu aku akan kesana dan menyusulnya." TianTian segera berdiri dan dengan senyuman lebar di wajahnya ia berkata, "Qi Jie, Ni Jie, aku pergi yah."
"Eh.." Bao Ni baru saja akan menghentikan gadis itu, tapi Mo Qi Qi sudaj terlebih dahulu mencegahnya.
"Biarkan saja dia. Kau sebaiknya bantu aku, kita akan segera berangkat ke Beijing. Aku harus kesana lebih dulu untuk mengecek lokasi." Mo Qi Qi menarik lengan Bao Ni, "Kau akan menemaniku kan?"
Lu Bao Ni menggeleng-gelengkan kepalanya, "Maafkan aku Qi Qi, tapi kali ini kau harus pergi sendirian. Aku dan Mei Zuo harus berangkat ke Sanya selama 2 hari." Bao Ni melanjutkan, "Tapi kau tenang saja, aku akan segera menyusulmu."
*/
2 hari kemudian….
Mo Qi Qi benar-benar tidak menyangka ia akan pergi sendirian ke Beijing. Pemotretan akan berlangsung dalam 5 hari dan ia masih harus mengecek lokasi. Jika bukan karena klien cerewet seperti b*****h Xue Ying itu, Mo Qi Qi pasti tidak akan semenderita ini.
Setelah memasukkan kopernya ke bagasi, ia langsung bertolak ke Airport. Dengan kaca mata hitam dan mantel berwarna cream yang dipadukan dengan jeans hitam dan sweater turtle neck berwarna putih, Mo Qi Qi siap bertolak ke Beijing.
Mo Qi Qi dengan santai duduk di kursi penumpang. Karena ia adalah salah satu penumpang VIP, ia bisa sedikit rileks dan beristirahat. Ia baru saja berniat untuk tidur selama penerbangan, tapi seseorang muncul dan duduk di kursi yang ada disebelahnya.
Mo Qi Qi, "….."
Awalnya Mo Qi Qi tidak peduli, ia hanya sedikit terkejut karena sebelumnya ia tidak pernah duduk bersama orang asing saat di dalam pesawat.
Mo Qi Qi kembali memejamkan matanya dan berniat tidur, tapi secara mengejutkan ia mendengar seseorang mendengar memanggilnya.
"Qi Qi…"
"Mo Qi Qi, "!"
Mo Qi Qi diam-diam bergumam sembari memejamkan matanya, "Itu tidak mungkin dia kan?"
"Qi Qi…"
Mo Qi Qi akhirnya membuka kedua matanya. Ia sedikit ragu, ia kemudian melebarkan matanya untuk memastikan apa yang ia lihat itu benar.
"Xue Ying!!" Mo Qi Qi ingin sekali melarikan diri. Ia merasa ia tengah bermimpi buruk.