We Meet Again

1770 Kata
Kini hanya ada Mei Zuo dan Mo Qi Qi di dalam ruangan itu. Mei Zuo yang sedari tadi diam tiba-tiba berdiri untuk meregangkan badannya. Ia kemudian berjalan ke arah pintu untuk mengintip apakah Bao Ni sudah benar-benar melangkah jauh. Setelah memastikan Bao Ni telah pergi jauh, Mei Zuo duduk di samping Qi Qi dan berkata, “Qi Qi, kau tidak harus melakukannya. Kau sudah pensiun, bagaimana tanggapan awak media jika mereka melihatmu kembali menjadi model?” Qi Qi menepuk pundak Mei Zuo, “Aku tidak bisa membiarkan Bao Ni berada dalam masalah. Aku juga tidak kembali naik catwalk, aku hanya menjadi model pengganti. Kalian bisa mengedit isi majalahnya nanti kan?” Mo Qi Qi mengkhawatirkan satu hal lain, “Tapi apakah pihak majalah bersedia?” Mei Zuo dengan santai menjawab, “Jika modelnya adalah Mo Qi Qi, kapan mereka bisa menolak?” Setelah semuanya diputuskan, Mo Qi Qi berganti baju dan mulai bersiap untuk pemotretan. Gaun yang kini dikenakannya bukanlah gaun rancangannya sendiri, dan walau ia sudah tidak terlalu memperhatikan berat badannya lagi, tapi tubuh model yang sudah mendarah daging itu masihlah terlihat sangat ramping. Penata busana yang membantu Mo Qi Qi memakai gaun bahkan sangat kagum pada mantan model itu, “Qi Qi Jiejie, tubuhmu masih seindah 4 tahun yang lalu. Kau benar-benar diciptakan untuk menjadi model.” “Berhenti memujiku. Ayo, kita harus bergegas.” Ujar Mo Qi Qi. Pemotretan berlangsung kurang dari 2 jam dengan beberapa tema. Walau sudah 3 tahun tidak berdiri di depan kamera untuk berpose, Mo Qi Qi masihlah sesantai saat ia masih menjadi model professional. “Okay bagus sekali. Kalian semua telah bekerja keras.” Fotografer berkata seraya membubarkan proses pemotretan. “Terimakasih semuanya, terima kasih semuanya.” Mo Qi Qi membungkuk dan bergantian mengucapkan terimakasih pada semua staff. Karena bukan sebagai bintang utama dalam majalah yang akan terbit melainkan hanya untuk mempromosikan gaun-gaun hasil rancangan designer ternama, Mo Qi Qi tidak perlu melakukan sesi wawancara. Jadi begitu ia menyelesaikan pemotretannya, ia bergegas menghapus make up tebal yang telah melekat di wajahnya selama pemotretan. Satu jam kemudian, Mei Zuo datang ke ruang ganti dan menghampiri Mo Qi Qi yang sedang mengobrol bersama Bao Ni. “Eh kalian sudah selesai?” Mei Zuo tiba-tiba duduk di sofa yang sama dengan Bao Ni, Dan Bao Ni yang masih belum bisa melupakan pertikaiannya dengan Mei Zuo tadi masih cemberut saat menjawab pertanyaan Mei Zuo dengan acuh tak acuh, “Oh, lalu kau mau apa?” “Ayo makan siang bersama, boss kalian yang tampan dan baik ini akan mentraktir kalian. Kalian bebas makan apapun dan dimana pun kalian suka. Bagaimana?” Mei Zuo sama sekali tidak mengambil hati sikap Bao Ni yang acuh tak acuh padanya. Ia masih secerah matahari yang bahkan bisa melumpuhkan salju dingin seperti Bao Ni. “Benarkah?!! Kau jangan menarik kata-katamu yah?” Dan Bao Ni adalah tipe gadis kecil yang bahkan hanya dengan permen manis ia akan melupakan kemarahannya. “Tentu saja.” Mei Zuo tersenyum saat ia berbicara pada Bao Ni. Mo Qi Qi hanya bisa tersenyum saat melihat kedua sahabatnya itu saling berbalas ucapan. Ia kemudian berkata, “Ayo kita pergi sekarang.” Mei Zuo benar-benar bukanlah laki-laki yang pelit jika itu semua berhubungan dengan kesenangan. Ia tidak ragu untuk menghamburkan banyak uang hanya demi makanan. Ketiga orang itu pergi ke sebuah restoran mahal dengan tambahan ruang pribadi yang di pesan oleh Mei Zuo. Ruangan itu tidak begitu luas, tapi cukup nyaman jika dibandingkan harus makan bersama para pengunjung lainnya. “Xiao Zuo, lain kali kau tidak harus menghambur-hamburkan uangmu.” Mo Qi Qi menghela napas saat ia melihat daftar harga makanan yang ada dibuku menu. Mei Zuo tampak santai ketika ia berkata, “Ini namanya bukan menghamburkan, tapi self-love. Membeli sesuatu untuk diri sendiri tidak bisa dikatakan sebagai menghambur-hamburkan uang. Benarkan Bao Ni?” “Entahlah. Aku dan Mo Qi Qi hanya karyawan rendahan sementara kau adalah CEO. Jangan menyamakan yah.” Bao Ni membolak-balikkan halaman buku menu ketika ia mengatakan hal ini. Mei Zuo tidak bisa berkata-kata lagi, “….” Selang beberapa saat, 3 sampai 4 pelayan memasuki ruangan dengan nampan di tangan mereka. Dan dalam sekejap, meja bundar yang bisa berputar itu telah penuh dengan makanan. “Selamat makan!” Mei Zuo berseru kegirangan. Dan Mo Qi Qi yang sudah tidak menjalani profesinya sebagai model tidak harus lagi menelan ludah saat kedua sahabatnya itu melahap makanan. Kini ia bisa makan apapun yang ia mau. Qi Qi mengambil dimsum dengan sumpitnya lalu melahap dimsum itu. Pipinya menggembung ketika satu dimsum besar itu berasa di dalam mulutnya. Dan baru saja ia akan mengambil dimsum kedua, tapi Bao Ni sudah berkata, “Eh Qi Qi jangan makan terlalu banyak atau kau harus berolah raga nanti malam. Kalau berat badanmu naik, aku tidak bisa menggunakanmu lagi sebagai model jika nanti aku mengalami hal seperti tadi.” Mei Zuo masih mengunyah ketika ia berbicara, “Eh kau jangan berkata seperti itu pada Qi Qi.” Makanan yang ada di dalam mulut Mei Zuo nyaris menyembur keluar, “Qi Qi kau harus makan yang banyak. Kau tenang saja, aku Mei Zuo akan mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa model. Jadi kau tidak perlu bekerja sebagai model pengganti lagi.” “Kau menjijikkan, jangan bicara ketika mulutmu penuh.” Bao Ni menampar pundak Mei Zuo. Tidak ingin keduanya kembali beradu mulut, Mo Qi Qi akhirnya mengambil alih pembicaraan, “Baiklah kau memang boss yang kaya raya, ayo makan lagi.” Ketiga sahabat itu tidak berbicara selama beberapa saat. Mo Qi Qi menikmati makanannya dengan tenang, sementara itu Mei Zuo terlihat sibuk dengan game di ponselnya. Dan Lu Bao Ni yang popular tengah sibuk dengan WeChat nya. Selang beberapa saat Bao Ni berkata, “Mei Zuo, hari ini kau bantu aku lagi yah. Ibuku menyuruhku untuk kencan buta lagi. Parahnya dia mengundang laki-laki itu ke rumah. Kau bisa kan bantu aku, ikut aku ke rumah dan pura-pura menjadi pacarku. Okay? Kita ketemu sepulang kerja yah.” Mei Zuo kehabisan kata-kata, “Aku bahkan belum mengiyakan permintaanmu Lu Bao Ni.” Mata Mei Zuo seketika berbinar ketika ia teringat sesuatu, “Aku kan memiliki jadwal penting dengan klien hari ini. Apa kau lupa?” “Tentu saja tidak.” Bao Ni tersenyum, ia kemudian mengambil sepotong daging dengan sumpitnya dan memasukkan daging itu ke dalam mulut Mei Zuo, “Qi Qi akan menggantikanmu. Iyakan Qi Qi?” Mo Qi Qi bahkan tidak tahu akan hal ini, tapi ia akhirnya setuju, “Baiklah.” *_ Ketiganya berpisah di depan restoran. Bao Ni dan Mei Zuo langsung pergi ke rumah Bao Ni sesuai dengan kesepakatan. Sementara itu Mo Qi Qi yang tidak membawa mobilnya hanya bisa berdiri dan menunggu taxi datang menjemputnya. Tak butuh waktu lama untuk taxi datang menjemputnya. Setelah 30 menit melewati jalanan kota ShangHai, taxi yang dinaiki oleh Mo Qi Qi akhirnya berhenti di depan sebuah perusahaan. Dari luar gedung itu tidak nampak seperti sebuah perkantoran, tapi taman lebih tepatnya. Di luar gedung, ada sebuah taman mini dengan bunga-bunga indah yang tumbuh. Ada air mancur buatan yang menambah keindahan taman itu. Dan sebuah papan nama perusahaan megah bertuliskan “Flower Road” terpampang di luar gedung. Karena ia belum pernah mengetahui perusahaan ini, Mo Qi Qi akhirnya menyempatkan diri untuk mencari tahu perusahaan Flower Road di ponselnya. Matanya membelalak, “Jadi ini adalah perusahaan yang mengimpor bunga, dan Flower Road adalah perusahaan bunga terbesar!” “Nona, apa kau mencari seseorang?” Mo Qi Qi bahkan belum membaca semua artikel tetapi suara ringan tiba-tiba menyapanya. Mo Qi Qi segera berbalik, “Oh, Halo? Ehm saya adalah sekretaris CEO Mei Zuo dari Chen Xi Apparel. Saya ingin bertemu CEO Flower Road.” Mo Qi Qi benar-benar melakukan apa yang Bao Ni suruhkan padanya. Ia benar-benar mengaku sebagai sekretaris Mei Zuo. Tapi nona yang baru saja menyapanya itu sama sekali tidak tahu mengenai identitas Mo Qi Qi, jadi ia dengan senang hati mengantar Mo Qi Qi masuk ke dalam. Nona itu berkata, “Ayo nona aku akan mengantarmu ke ruangan CEO, kau mungkin harus menunggunya sebentar karena dia sedang ada rapat.” “Baiklah, terimakasih nona.” Mo Qi Qi tersenyum. Sembari menunggu Mo Qi Qi duduk dengan santai di sofa empuk berwarna abu-abu, Ia diam dan hanya memperhatikan design interior ruangan CEO Flower Road yang nampak sangat elegan itu. Ada beberapa tanaman hijau yang menghiasi ruangan dengan dominan light grey itu. Bunga anyelir putih yang tampak segar hidup menghiasi meja kerja CEO. Dan ketika mata Mo Qi Qi menyapu meja kerja CEO, ia dikagetkan oleh sebuah papan nama jabatan. Mo Qi Qi bangkit dari sofa tempat ia duduk untuk kemudian melangkah maju ke depan. Ia menggapai papan nama jabatan yang terbuat dari kaca itu. Tangannya sedikit gemetaran saat bibirnya berkata, “Xue Ying?” “Tidak mungkin, ada banyak nama Xue Ying di dunia ini, tidak mungkin dia.” Mo Qi Qi masih berusaha untuk berpikiran jernih. Tapi pikiran itu seketika buyar begitu ia mendengar suara yang amat sangat ia kenali tiba-tiba menyapanya. “Maafkan aku karena terlambat.” Suara laki-laki itu begitu hangat, “Anda pasti sudah menunggu lama.” Mo Qi Qi berbalik dan ia melihat sosok yang sudah lama tidak ia lihat. Sosok yang pernah ia kagumi, sosok yang pernah ada di dalam hatinya, sosok yang menjadi alasan perubahannya selama ini. Itu adalah Xue Ying. PYARRRR Papan nama jabatan yang terbuat dari kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping. Mo Qi Qi segera tersadar, “Maafkan aku, maafkan aku.” Xue Ying segera berjalan untuk membantu gadis yang tengah memunguti pecahan kaca itu, “Tidak apa-apa, biarkan saja. Aku akan menyuruh…” “Ah!” Xue Ying belum menyelesaikan kalimatnya, tapi jari Mo Qi Qi sudah terlebih dahulu terkena pecahan kaca. Tangan Xue Ying langsung menggapai jari yang berdarah itu, “Nona, kau terluka.” Mo Qi Qi hanya diam saat tangannya di genggam oleh Xue Ying. Hawa dingin mengalir di punggungnya ketika ia menatap wajah Xue Ying dari dekat. “Xue Ying.” Mo Qi Qi berkata dengan suara pelan. Mendengar seseorang memanggil namanya, Xue Ying menaikkan kepalanya untuk kemudian menatap orang yang tengah menatapnya itu. Wajah mereka sangat dekat, Xue Ying mengerutkan alisnya, “Nona, aku sepertinya mengenalimu." Dengan penampilan Mo Qi Qi yang sekarang dia pasti sudah lupa kalau gadis yang tengah berada di depannya itu adalah Mo Qi Qi . Wajar saja, Mo Qi Qi yang Xue Ying ingat bukanlah Mo Qi Qi yang sekarang berada di depannya, tapi Mo Qi Qi yang sudah berubah menjadi Cinderella. Setelah 7 tahun berlalu, Mo Qi Qi kembali dipertemukan dengan Xue Ying. Takdir mempertemukan dua insan yang pernah dekat itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN