“Memang benar aku tidak melihatnya selama beberapa hari belakangan ini. Apa dia benar-benar pergi?” Mo Qi Qi melupakan egonya, ia segera berlari ke fakultas bisnis untuk mencari pemuda yang pernah atau sekarang masih ada di hatinya itu. Qi Qi tidak mau menyesal, jadi ia dengan langkah secepat kilat berlari ke gedung tempat Xue Ying dan teman-temannya berkumpul.
“Senior…” Qi Qi masih terengah-engah, “Aku Mo Qi Qi.”
“Oh?” Itu adalah Allen, teman baik Xue Ying yang pernah ditabrak oleh Mo Qi Qi, “Aku nyaris tidak mengenalmu, kau benar-benar jauh berubah sekarang. Kau tambah cantik Mo Qi Qi. Eh, duduklah, kenapa kau kesini?”
“Terima kasih senior.” Qi Qi akhirnya duduk di bangku yang ada di depan Allen.
Dan Allen masih pangling dengan perubahan yang terjadi pada Mo Qi Qi, “Wah, kau sekarang sudah agak berbeda yah, eh kau mau apa kesini?”
“Aku mau mencari senior Xue Ying.” Qi Qi bingung harus mengatakan apa, “Aku..aku harus menyampaikan sesuatu padanya.”
“Kau belum tahu ya? Dia sudah pergi ke Amerika seminggu yang lalu” Allen dengan santai berkata, “Kau adalah junior kesayangannya, aku kira dia akan memberitahumu.”
“Terimakasih senior.” Tidak ada emosi di wajah Mo Qi Qi ketika ia bangkit dan berlalu meninggalkan Allen yang masih memasang ekspresi heran.
Allen, “Eh? Qi Qi..”
Suara Allen sama sekali tidak terdengar lagi oleh Mo Qi Qi yang tiba-tiba menjadi tuli. Saat ia mendengar jawaban teman Xue Ying itu, entah kenapa Qi Qi merasakan kesedihan di dalam hatinya. Pemuda itu sudah menyakiti Mo Qi Qi, tapi tetap saja gadis itu masih bodoh. Ia tidak bisa menangis, karena itulah ia merasakan sesak di dadanya. Ia tidak bisa meraung pada Bao Ni, ia tidak bisa mengungkapkan perasaannya, hatinya sangat tertekan.
Mo Qi Qi tersenyum saat wajahnya terlihat sangat menyedihkan, “Aku bahkan belum membalaskan sakit hatiku padamu dan kau bahkan belum melihat perubahanku. Tapi kenapa? Kenapa kau menjadi begitu tega. Kau bahkan tidak mau berpamitan padaku, seburuk itukah aku di matamu Xue Ying?”
Hari demi hari berlalu, musim berganti, dan tanpa terasa Mo Qi Qi telah melewati cap mahasiswa awal dan kini ia telah menjadi mahasiswa tingkat akhir. Mo Qi Qi yang sekarang sangatlah jauh berbeda dari Mo Qi Qi yang pertama kali menginjakkan kakinya di kampus. Kini ia bukan lagi bahan bully-an dan ia juga bukan lagi mahasiswa culun dengan otak cerdas. Kini ia telah menjadi Mo Qi Qi yang cantik dengan otak seksi.
Mo Qi Qi bahkan berhasil mengharumkan nama fakultasnya ketika ia berhasil menjuarai kompetisi designer tingkat Nasional di Beijing. Selain itu, karena tubuhnya yang ideal dan proposional, ia pernah di dapuk menjadi model kampus. Berawal dari dua hal itulah, karir Mo Qi Qi menjadi semakin cemerlang.
Pendidikannya di Universitas ia tutup dengan tumpukan prestasi yang membanggakan. Dan begitu lulus, ia sudah dilamar oleh perusahaan model ternama untuk menjadi model mereka. Itu adalah perusahaan besar ayah Mei Zuo.
Mo Qi Qi menekuni dunia modelling selama 3 tahun di bawah perusahaan ayah Mei Zuo dengan Lu Bao Ni sebagai managernya. Selama 3 tahun itu pula Mo Qi Qi meraih semua kesuksesan yang selama ini tidak pernah ia impikan. Ia bahkan menjadi idola di dataran Tiongkok yang mampu menarik perhatian banyak kalangan. Tidak hanya popular di kalangan orang awam, ia bahkan menjadi buruan para pesohor muda Tiongkok. Banyak laki-laki yang menginginkannya, tapi ia, Mo Qi Qi, ia sama sekali tidak tertarik pada cinta semenjak cinta pertamanya menghancurkannya.
*_
4 tahun berlalu...
Fashion Show New York 4 tahun yang lalu adalah panggung terakhir bagi Mo Qi Qi. Ia akhirnya memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai model dan lebih memilih untuk menjadi designer. Kini ia tidak lagi sesibuk saat ia menjadi public figure yang bekerja di depan layar, kini ia cukup santai sebagai designer.
Kisah cinta pertamanya yang berakhir memilukan juga perlahan-lahan telah memudar di ingatan Mo Qi Qi.
Semenjak Xue Ying menghilang 5 tahun yang lalu, Mo Qi Qi telah memutuskan untuk bangkit dan tidak mau mengingat luka lama itu. Bao Ni sebagai sahabatnya juga tidak pernah meninggalkannya, hanya sahabatnya Mei Zuo lah yang tidak ada di antara mereka selama satu setengah tahun ini. Jika bukan karena paksaan dari ayahnya, pemuda sembrono itu tidak akan pernah pergi ke Inggris untuk melanjutkan studinya.
Dan setelah menyelesaikan pendidikannya di Inggris selama satu setengah tahun, Mei Zuo akhirnya kembali ke China dan menggantikan posisi ayahnya sebagai CEO.
Tiga sahabat itu akhirnya kembali berkumpul bersama di satu perusahaan. Mo Qi Qi yang sejak awal menjadi model di anak perusahaan ayah Mei Zuo telah mendapatkan tawaran untuk menjadi designer utama. Sementara Bao Ni yang sejatinya adalah lulusan fakultas Bisnis kini telah menjadi asisten Mei Zuo.
*_
Mo Qi Qi baru saja akan keluar dari apartemennya, tapi Lu Bao Ni sudah menelponnya berulang kali. Karena tidak sabar, Qi Qi akhirnya mengangkat telpon itu, “Kenapa? Apa yang terjadi kali ini? Apa Xiao Zuo membuat masalah lagi?”
Suara Bao Ni terdengar sangat panik, “Bukan itu..tapi model yang seharusnya bertugas mengalami kecelakaan. Kau bisa kan menggantikannya?”
Jika tampang Mo Qi Qi masih seculun 7 tahun yang lalu, mustahil Lu Bao Ni akan memintanya menjadi model pengganti. Tapi inilah Mo Qi Qi yang sekarang, 7 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi seorang Mo Qi Qi untuk berubah. Mulai dari penampilannya hingga kesan culun yang selalu melekat padanya. Walau sudah resmi pensiun, ia terkadang masih dipaksa untuk naik panggung oleh orang-orang. Jutaan penggemarnya di Weibo benar-benar merindukan sosok super model idola mereka mengisi sampul majalah.
“Bukankah kau sudah menelpon Angela? Kenapa harus aku yang menjadi model? Aku sudah pensiun dan kau tahu itu. Aku akan menemukan model lain, tunggu saja aku. Aku akan segera kesana.” Mo Qi Qi mematikan ponselnya dan bergegas keluar dari apartemen.
Ia langsung mengemudikan mobilnya menuju ke perusahaan Mei Zuo.
Sementara di perusahaan, Mei Zuo dan Lu Bao Ni sudah berdebat. Mereka adalah keryawan dan atasan, tapi Bao Ni yang berstatus sebagai bawahan Mei Zuo sama sekali tidak takut pada mantan kacungnya itu.
“Bukankah kau seharusnya menyiapkan model cadangan?” Mei Zuo melotot, “Kenapa kali ini kau begitu teledor?”
“Kemungkinan kecelakaan itu sangat kecil, siapa yang menyangka hal ini akan terjadi?” Bao Ni menaikkan suaranya dan ia berjinjit untuk memelototi Mei Zuo.
“Dasar bodoh.” Mei Zuo mendengus.
Bao Ni yang tidak mau disebut bodoh oleh Mei Zuo akhirnya sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia segera menendang kaki Mei Zuo dan menarik rambut di kepala pemuda itu, “Apa katamu?! Kau mengatakan kalau aku bodoh? Xiao Zuo! Kalau aku bodoh maka kau adalah orang i***t!!
Merasakan kulit kepalanya nyaris terlepas dari tengkoraknya, Mei Zuo berkata, “Ah!! Kau berani bersikap kasar pada bosmu!! Aku akan memecatmu! Lu Bao Ni lepaskan aku, kau hampir membuat kepalaku botak.”
“Hmmph, pecat saja aku.” Bao Ni mengutuk, tangannya semakin erat menarik rambut Mei Zuo, “Aku akan puas setelah membiarkan semua rambutmu ini rontok. Biarkan semua orang tahu jika kepalamu yang besar ini hanyalah berisi udara.”
“Hentikan!! Apa yang sedang kalian lakukan?” Mo Qi Qi yang baru saja memasuki ruangan segera menjerit begitu ia melihat pemandangan yang mengenaskan ini.
Bao Ni segera melepaskan tangannya dari kepala Mei Zuo, “Qi Qi, dia yang mulai duluan!”
“Qi Qi ku akhirnya datang..” Mei Zuo bersembunyi dibalik tubuh Mo Qi Qi, “Dia menarik rambutku yang berharga. Lihatlah, aku nyaris botak karena tarikan tangannya itu. Beruntung kau datang tepat waktu.”
“Semuanya duduk!” Mo Qi Qi yang sudah pusing akhirnya bersikap tegas.
Kedua orang yang masih bersikap kekanak-kanakan itu akhirnya mau mendengarkan Mo Qi Qi dan duduk dengan tenang. Bao Ni menolak untuk melirik ke arah Mei Zuo dan begitu pula sebaliknya.
“Bao Ni, sekarang jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?” Setelah melihat bahwa suasana sudah cukup tenang, Mo Qi Qi akhirnya berbicara dengan halus.
Tapi Mei Zuo yang tidak bisa diam langsung bersuara dan merusak suasana, “Dia benar-benar teledor, jika…”
“Xiao Zuo!” Mo Qi Qi melirik Mei Zuo dengan tatapan membunuh.
“Ah baiklah, baiklah.” Mei Zuo akhirnya diam setelah ditegur oleh Qi Qi. Ia diam-diam bergumam, “Sebenarnya aku ini CEO apa bukan sih?”
Mo Qi Qi, “Bao Ni jawab aku."
Bao Ni melirik ke arah Mei Zuo sebelum akhirnya berkata, “Qi Qi, bukannya aku tidak menyiapkan model pengganti. Hanya saja, model di perusahaan kita sudah full job semua. Dan aku benar-benar kewalahan, sejujurnya siapa yang bisa menyangka hal ini akan terjadi.”
Mo Qi Qi menghela napas, ia bukanlah orang yang bertugas untuk hal ini tapi ia masih harus menghandle masalah yang telah disebabkan oleh sekretaris Mei Zuo itu. Lu Bao Ni kembali melanjutkan, “Sejujurnya ini bukanlah tugasku. Tapi orang yang mengurus hal ini tiba-tiba harus cuti karena ia sedang dalam masa hamil tua. Karena tidak ada yang mau mengambil alih, maka aku terpaksa mengambil tugas ini.”
Niat Bao Ni untuk membantu orang memang baik, tapi ia sudah cukup untuk bisa menangani tugasnya sendiri sebagai sekretaris dan kini ia memiliki double job yang pastinya akan membunuh tubuh kecilnya itu.
Qi Qi menarik napas, “Apa kau sudah mencari model lain? Apa semuanya benar-benar tidak bisa mengambil alih? Hanya untuk hari ini saja.”
Bao Ni menggeleng-gelengkan kepalanya dengan putus asa. Qi Qi kemudian berkata, “Siapkan set dan busananya. Aku akan mengambil alih.”
“Oh baiklah-baiklah. Terimakasih Qi Qi.” Bao Ni dengan bersemangat keluar dari ruangan.