Read Bean Bread

1779 Kata
Karena persiapan kostum pemotretan membutuhkan waktu dua minggu. Di minggu ke 3, Mo Qi Qi meminta waktu untuk memantapkan semuanya sebelum mereka bertolak menuju Beijing. Setidaknya Mo Qi Qi bisa bernapas lega selama 3 minggu ini. Selama itu ia akan hidup tenang dan sedikit bersantai. Ia tidak perlu lagi mondar-mandir kesana kemari untuk menemui iblis bunga. Selain itu ia bisa merasakan sedikit ketenangan jiwa yang tidak ia dapatkan selama beberapa hari belakangan ini. Satu-satunya masalah yang belum ia temukan solusinya adalah model pria yang masih tidak ada penggantinya. Sebenarnya Mo Qi Qi bisa saja memanggil kenalannya untuk membantunya, selain itu ia juga mempunyai junior yang bersedia membantunya. Tapi Mo Qi Qi yang sudah lama tidak muncul tidak ingin datang tiba-tiba hanya untuk meminta bantuan mereka. Hatinya merasa tidak enak. Sampai kemudian, keberuntungan masih berpihak padanya. Ia masih duduk di kursi kerjanya sembari terus mencari model pengganti, dan tanpa diduga-duga ia menemukan seseorang yang cocok untuk menjadi model penggantinya. Hanya saja orang itu bukan berasal dari dunia modelling. Penemuan konyolnya itu berawal dari kesenggangannya ketika ia melihat postingan Mei Zuo di Weibo. Ia melihat salah satu foto yang menunjukkan ketampanan seseorang, tapi tentu saja itu bukanlah Mei Zuo. Orang itu secara mengejutkan adalah Darren, pemuda bertato yang sekarang sudah menjadi dokter mata. Melihat peluang yang ada di depannya, Mo Qi Qi dengan semangat langsung menghubungi Mei Zuo, "Xiao Zuo, kau ada dimana?" Mendengar suara deburan ombak lewat telpon, Mo Qi Qi bisa menebak kalau Mei Zuo sedang berada di pantai. Mo Qi Qi langsung berbicara, "Kau di Sanya?" "Kenapa kau bisa tahu?" Lewat telpon, suara Mei Zuo terdengar penasaran sekaligus takjub dengan sahabatnya itu. Alih-alih menjawab pertanyaan Mei Zuo dengan pernyataan, Mo Qi Qi malah memberikan pertanyaan lain pada Mei Zuo, "Kapan kau kembali ke Shanghai?" "Besok lusa." Jawab Mei Zuo. "Kau bersama Darren kan? Bawa dia kembali bersamamu, aku membutuhkannya." Mo Qi Qi berkata, "Aku benar-benar mengandalkanmu." Mei Zuo, "…" */ 2 Hari akhirnya berlalu, Mei Zuo yang entah bagaiamana bisa berakhir dengan bepergian bersama Darren akhirnya kembali ke Shanghai. CEO yang sedikit kekanak-kanakan itu benar-benar membawa Darren ke hadapan Mo Qi Qi. Dan Darren sama sekali tidak keberatan karena ia adalah pemuda yang sangat menghormati Mo Qi Qi. Suara ketukan dari balik pintu terdengar. Setelah dua kali ketukan, Mei Zuo bersama dengan Darren masuk ke dalam ruangan Mo Qi Qi. Di dalam sudah ada fotografer dan juga Lu Bao Ni. "Kalian di sini." Wajah Mo Qi Qi terlihat begitu bersemangat. "Kenapa ada banyak orang? Apa ada sesuatu yang penting?" Mei Zuo yang tidak mengetahui apa-apa akhirnya bertanya. Dan Darren yang sejatinya bukanlah pekerja di perusahaan Mei Zuo merasa jika kehadirannya akan menganggu, jadi ia berkata dengan sopan, "Kalian sepertinya sibuk. Aku sebaiknya menunggu di luar saja." Mendengar hal ini Mo Qi Qi segera berbicara untuk menghentikan Darren, "Tidak, tidak. Ini semua ada hubungannya denganmu, jadi aku mohon kau jangan keluar dulu." Darren, "Aku?" Mei Zuo menatap Darren, "Dia?" Mo Qi Qi segera mempersilahkan kedua orang yang baru saja bergabung itu untuk duduk. Ia kemudian berkata, "Xiao…ah maksudku Presdir, aku minta maaf karena sebelumnya aku tidak mengatakan hal ini padamu. Tapi aku membutuhkan satu model pria lagi, dan semua model yang sudah aku hubungi mengatakan kalau jadwal pemotretan mereka padat. Selain itu, wajah dan postur mereka tidak sesuai dengan konsep kami. Jadi, aku ingin meminta bantuan Darren." Darren tentu saja sangat kaget. Latar belakangnya bukan dari dunia model, ia juga tidak pernah melakukan pemotretan resmi sebelumnya. Jadi ia dengan ragu berkata, "Qi Jie, kau sepertinya bercanda. Aku bukanlah model dan juga aku tidak memiliki kualifikasi seperti itu." Mo Qi Qi tersenyum, ia memudian memutar slide foto yang sebelumnya telah ia ambil. Di layar laptop-laptop itu terdapat foto-foto Darren yang Mo Qi Qi ambil dari Weibonya. "Kau memiliki kemampuan. Aku sudah melihat semua hasil fotomu dan semuanya bagus. Kau berbakat di bidang ini. Selain itu, aku juga menemukan bahwa kau memiliki club penggemar yang jumlahnya tidak sedikit. Kau adalah seorang selebriti Douyin kan?" Tanya Mo Qo Qi. (Douyin = t****k Versi China) "Itu benar, tapi itu…" Darren kemudian berkata, "Tapi aku, aku adalah dokter mata. Aku.." Mei Zuo yang sedari tadi diam akhirnya berbicara, "Qi Qi benar, kau sepertinya berbakat. Kita sudah berteman di Weibo tapi karena aku jarang melihat akunmu aku jadi tidak tahu. Selain itu…" Kali ini Mei Zuo menepuk pundak Darren, "Bukankah kau tidak bekerja di rumah sakit, kau bekerja sebagai relawan dan terkadang bekerja di optik." Darren, "Itu benar tapi.." "Ini, kenalkan ini adalah fotografer Xu. Dia sangat handal di bidangnya. Jika kau bersedia, kita bisa mencobanya." Mo Qi Qi sangat tenang ketika ia berkata, "Aku tidak akan memaksamu, kau bisa menolak jika kau memang tidak mau." Darren terdiam, ia tampak sedang berpikir ketika semua orang sedang menunggu jawabannya. Selang beberapa menit, ia akhirnya berkata, "Baiklah, aku akan mencobanya." Setelah Darren mau setidaknya mencoba mengambil potret dirinya, Mo Qi Qi dan yang lain tampak lebih bersemangat. Berlokasi di sebuah studio khusus yang ada di perusahaan, Darren yang tidak memakai make up apapun dan tidak berganti kostum akhirnya memulai pemotretan. Di leher pemuda bertato itu ada sebuah tas selempang kecil yang menggantung. Ia memakai kaos putih pendek yang memamerkan lengan bertatonya. Celana Jogger panjang dengan banyak tali di kedua sisinya membuat penampilan Darren semakin keren. Jika ia berjalan di jalanan kota Shanghai, ia pasti akan menjadi salah satu selebriti fashion street yang saat ini sedang hits. Pemuda itu mulai melakukan beberapa pose ringan. Kadang ia akan tersenyum, dan terkadang ia akan membuat ekspresi dingin. Mo Qi Qi yang sejatinya adalah seorang mantan model bisa melihat potensi besar yang dimiliki oleh Darren itu. "Nona Mo, masuklah dan berpose dengannya. Aku ingin melihat posenya ketika ia sedang bersama wanita." Fotografer melanjutkan, "Sejauh ini teman bertato kita ini sudah melampaui harapanku." Mo Qi Qi sedikit terkejut sembari menunjuk dirinya. "Aku?" "Apa kau mau aku yang maju?" Lu Bao Ni mencibir, "Ini hanya latihan biasa." "Ah..baiklah, baiklah." Mo Qi Qi akhirnya maju dan mengambil tempat di samping Darren. Keduanya mulai berpose, walau awalnya sempat canggung dan sedikit kebingungan, Darren akhirnya menjadi terbiasa. Setelah beberapa jepret foto, semua orang akhirnya berkumpul untuk melihat hasilnya. "Wah! Darren, kau bahkan tidak memakai riasan dan kau.." Lu Bao Ni merasa takjub, "Dan kau masih sangat tampan. Aku mengagumimu." Mei Zuo mendengus, "Memang sebelumnya kau pernah tidak mengagumi pria tampan?" Bao Ni melotot, "Kau..!!" Mo Qi Qi diam dan tidak mengatakan apa-apa, ia hanya tersenyum sembari sesekali melihat hasil jepretan fotografer. Ia benar-benar tidak salah pilih untuk memilih Darren. Tapi apakah pemuda itu bersedia, Mo Qi Qi sendiri masih belum tau. "Darren, sekarang keputusan ada di tanganmu." Mo Qi Qi menatap Darren, "Hasil fotomu semuanya bagus. Hanya dengan sedikit arahan, maka kau akan bisa melakukannya. Dan aku takut ini tidak segampang itu." Mo Qi Qi melanjutkan, "Jika kau mau melanjutkan dan membantu kami, maka kami akan memberikan kontrak. Kami akan menyewa jasamu selama beberapa bulan. Dan kau akan menjadi model di bawah naungan perusahaan kami." Mei Zuo kali ini lebih bijak, "Kau jangan khawatir. Kontrak itu hanya sementara. Kau bebas keluar jika kau mau. Hal ini kami lakukan karena kami tidak ingin ada masalah kedepannya. Jika Flower Road tahu kau bukanlah salah satu model kami melainkan orang lain, mereka pasti akan menuntut." "Kau bisa memikirkannya dulu." Melihat wajah Darren yang sedikit tertekan, Mo Qi Qi menjadi tidak tega, "Kami tidak memaksamu. Kau bebas memilih. Kabari aku dalam dua hari yah." Setelah mengatakan hal itu, Mo Qi Qi yang berniat meninggalkan studio foto tiba-tiba mendengar suara Darren yang berkata, "Aku akan melakukannya." Mo Qi Qi, "Apa?" Mei Zuo, "…" Bao Ni, "….." "Aku bilang aku akan melakukannya." Darren mengalihkan pandangannya pada Mo Qi Qi, "Aku mau mencobanya Qi Jie." Mo Qi Qi tidak bisa menahan senyumnya ketika ia berkata, "Baiklah. Aku yakin kau bisa melakukannya. Ayo ikut aku, aku akan mengukur tubuhmu untuk disesuaikan dengan kostum yang akan kau pakai." "En." Darren akhirnya pergi bersama dengan Mo Qi Qi. Sementara Bao Ni yang masih berdiri bersama Mei Zuo hanya bisa saling menatap keheranan. Mei Zuo kemudian berkata, "Siapkan kontrak untuknya. Kita akan memperkenalkannya sebagai model baru kita." "Kau seyakin itu, apa kau yakin Darren akan terus bekerja disini?" Bao Ni terlihat ragu-ragu. "Aku tidak pernah seyakin ini. Aku sudah 7 tahun mengenalnya, jadi kau tidak perlu khawatir." Mei Zuo menepuk pundak Bao Ni sebelum akhirnya berlalu keluar dari studio. */ Setelah menyelesaikan pengukuran bersama Darren, Mo Qi Qi yang kelaparan akhirnya singgah di sebuah kafe. Ia berniat membeli roti kacang merah kesukaannya, tapi siapa yang menyangka ia akan bertemu dengan iblis bunga disana. "Kau..maksudku, senior, ah tidak, tidak, maksudku Presdir. Apa yang kau lakukan disini?" Mo Qi Qi sangat terkejut ketika ia mengetahui bahwa bumi ini memang sangat sempit. Berkebalikan dengan Mo Qi Qi, ekspresi Xue Ying masih setenang air danau. Ia hanya tersenyum ringan sebelum akhirnya berkata, "Qi Qi kebetulan sekali. Aku juga mau membeli roti kacang merah disini." Mo Qi Qi kemudian diam dan berdiri di samping Xue Ying sembari menunggu pesanannya. Dan di saat pelayan toko telah membawakan pesanan Mo Qi Qi, pelayan itu juga berkata pada Xue Ying, "Tuan, maafkan kami. Tapi semua roti kacang merah sudah habis. Hari ini ada banyak pembeli." Xue Ying tampak sedikit kecewa, ia kemudian berkata, "Baiklah. Terimakasih." Mo Qi Qi benar-benar menyesali sikapnya yang masih berdiri dan mendengar semua hal itu. Ia menatap paper bag berisi roti kacang merahnya sembari berpikir, "Apa aku harus menawarinya separuh yah? Atau jangan?" "Qi Qi, kenapa kau masih disini?" Melihat Mo Qi Qi masih berdiri seperti orang linglung, Xue Ying akhirnya berkata, "Sayang sekali aku tidak kebagian. Aku akan kembali lain kali saja. Kalau begitu aku duluan." Satu, dua, tiga… "Senior tunggu.." Mo Qi Qi akhirnya tidak tahan dengan kebaikan hatinya. Ia pada akhirnya memanggil Xue Ying, berjalan ke arahnya dan berkata dengan ekapresi bodoh, "Kita bisa membaginya." Mo Qi Qi mengangkat paper bag berisi roti kacang merah itu sembari berkata, "Aku membeli agak banyak kali ini. Aku juga sedang diet, jadi aku tidak akan bisa menghabiskannya. Jika kau mau…" Mo Qi Qi bahkan belum menyelesaikan kalimat "Jika kau mau aku bisa berbagi padamu", dan Xue Ying sudah terlebih dahulu berkata, "Aku mau." Mo Qi Qi, "…." Entah mengapa Mo Qi Qi merasa jika Xue Ying yang biasanya angkuh, iblis bunga yang biasanya berkarisma dan tampak anggun di waktu yang bersamaan, kali ini lebih tampak seperti anak kecil yang baru saja ditawari permen lolipop. Dan pada akhirnya Mo Qi Qi harus pulang dengan sebagian roti kacang merah. Ia benar-benar telah memberikan separuh dari roti yang dibelinya itu pada si iblis bunga, Li Xue Ying.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN