Di malam harinya, Mo Qi Qi baru saja bangun. Ia benar-benar tertidur hingga malam, ia terbangun karena rasa lapar yang melilit perutnya. Gadis itu langsung memasak mie dan berniat memakannya di ruang tamu sembari menonton TV. Begitu TV menyala, wajah Mo Qi Qi tiba-tiba cemberut, “Dia lagi! Apa tidak ada berita lainnya?”
Melihat wajah tersenyum Xue Ying tengah menghiasi layar kaya tv-nya, Mo Qi Qi segera ingin mengganti saluran. Begitu jari telunjuknya yang ramping akan menekan remote, jari itu tiba-tiba berhenti.
Mo Qi Qi, “…..”
Pembawa berita TV, “Pengusaha muda sekaligus CEO Flower Road adalah salah satu contoh anak muda yang berhasil dengan tidak mengandalkan popularitas orangtuanya. Ayahnya adalah seorang konglomerat….”
Mo Qi Qi memakan mie dengan lahap lalu kemudian menunjuk-nunjuk TV menggunakan sumpitnya, “Yah itu benar, dia memang pintar dan kompeten. Dia tampan dan juga kaya, jika saja sikapnya pada wanita bisa lebih baik, maka dia pasti akan menjadi laki-laki sempurna.”
“Namun di balik kesuksesan, ketampanan serta kekayaannya yang itu, tidak banyak yang tahu jika Presdir Li Xue Ying masih lajang. Ia bahkan tidak pernah terlihat keluar bersama dengan perempuan lain. Banyak yang berkomentar jika sekretarisnya yang bernama Bai Xiuli adalah mantan kekasihnya sewaktu mereka masih menjadi mahasiswa. Tapi kini mereka hanya terlibat hubungan kerja saja. Banyak orang yang berharap agar keduanya kembali bersama.” Pembawa berita masih mengoceh tentang Xue Ying.
Kali ini Mo Qi Qi tampak acuh tak acuh, ia tidak berkomentar apa-apa. Ia kemudian memindahkan saluran televisi dan kembali menikmati makan malamnya yang tidak sehat itu.
Baru saja ia akan memakan mienya dan secara tiba-tiba notifikasi ponselnya berbunyi. Tangan kanan Mo Qi Qi masih memegang sumpit dan berniat untuk memasukkan mie itu ke dalam mulutnya, sementara tangan kiri gadis itu melihat notifikasi pesan yang ternyata dari Xue Ying. Qi Qi membuka pesan itu, di dalam WeChat yang baru saja dikirim oleh Xue Ying itu tertulis, “Ini adalah foto-foto bunga musim semi yang akan menjadi objek utama pemotretan. Karena itu, aku juga ingin nona Mo menyiapkan gaun yang cocok.”
Mo Qi Qi tidak jadi memakan mienya, ia menaruh sumpit ke dalam mangkuknya dan berkata dengan sinis, “Kenapa kau menyerahkan semua pekerjaan padaku? Manusia ini benar-benar….”
Pesan baru kembali masuk, “Dan juga, karena pemotretan ini untuk promosi musim semi, sebaiknya kita melakukannya di outdoor. Aku sudah mencari beberapa lokasi yang cocok. Jepang adalah salah satunya.”
Mo Qi Qi berdiri dan ingin segera mengutuk Xue Ying, “Jepang? Apa dia bercanda?! Ini hanya pemotretan untuk promosi, kenapa sampai harus pergi ke Jepang? Kita bisa melakukannya di studio.”
“Menurutku Jepang terlalu jauh, sebagai gantinya aku akan memilih Beijing. Untuk lokasinya akan segera aku beritahu padamu. Selamat malam nona Mo.” Pesan terakhir Xue Ying benar-benar membuat Mo Qi Qi mendidih.
Ini adalah kali pertama Mo Qi Qi mengurusi hal semacam ini, sebelumnya ia hanyalah seorang designer yang hanya perlu menggambar dan mendesign pakaian, namun sekarang ia sudah dibuat mati kutu oleh musuhnya sendiri.
*/
Keesokan harinya Mo Qi Qi kembali bekerja seperti biasa. Walau wajahnya tidak secerah biasanya, ia masihlah Mo Qi Qi yang cantik. Lu Bao Ni sendiri benar-benar sudah tidak tega melihat Mo Qi Qi yang bekerja telalu keras hanya demi Xue Ying yang menjengkelkan itu.
“Qi Qi, kenapa kau tidak menyerah saja?” Bao Ni berkata, “Dia memintamu menyiapkan konsep dan segala keperluan untuk pemotretan. Dan sekarang dia bahkan memintamu mendesign konstum juga.”
“Tidak apa-apa, aku tidak akan menyerah. Selain itu aku tidak mau membebani Xiao Zuo, dia benar-benar bos yang baik.” Mo Qi Qi yang seharian ini tidak melihat Mei Zuo akhirnya bertanya, “Kemana boss kita pergi?”
“Dia pergi menemui Darren.” Balas Lu Bao Ni.
“Mereka benar-benar dekat sekarang. Dasar bocah itu.” Mo Qi Qi tidak bisa tidak tersenyum ketika ia mengingat hari itu.
Hari di mana untuk pertama kalinya ia dan Mei Zuo bertemu dengan pria bertato bernama Darren. Dia adalah pegawai optik kacamata yang dulunya juga berstatus sebagai mahasiswa kedokteran mata. Semenjak kejadian Darren memberikan kartu namanya pada Mei Zuo, entah bagaimana keduanya menjadi dekat hingga sekarang. Darren juga sering datang ke perusahaan hanya untuk menemui Mei Zuo.
Dulu Mei Zuo selalu bersikap acuh tak acuh dan seolah merasa jijik pada pemuda tampan itu, tapi kini mereka benar-benar lengket dan bisa dikatakan mereka berdua adalah sahabat sehati.
“Eh, apa kau sudah memilih daftar model?” Lu Bao Ni bertanya untuk memastikan Mo Qi Qi tidak melupakan hal penting ini.
“Jangan khawatir…”Mo Qi Qi mengeluarkan map dari dalam lacinya dan memberikannya pada Bao Ni, “Kau lihat dan bantu aku, apakah ada yang seharunya aku ganti?”
“Untuk masalah ini aku tahu kau lebih berpengalaman karena kau sendiri adalah mantan model. Tapi…” Lu Bao Ni menyipitkan matanya, “Bukankah Angela masih cidera dan tidak bisa bekerja selama beberapa minggu ke depan?”
“Benarkah? Ah..aku benar-benar melupakan hal itu.” Mo Qi Qi menggaruk kepalanya seolah ada kutu di rambutnya, ia kemudian melanjutkan, “Untuk model pria, aku membutuhkan satu orang lagi. Zhou Zennan benar-benar tidak bisa karena jadwalnya bertabrakan. Apa kau punya saran?”
Bao Ni tampak berpikir, ia kemudian berkata, “Bagaimana dengan Patrick?"
“Maksudmu Yiwu?” Tanya Mo Qi Qi.
Lu Bao Ni mengangguk, “Iya, Patrick Li..maksudku Li Yiwu. Bukankah dia juga bagus?”
“Dia memang bagus, tapi dia terlalu cantik. Aku membutuhkan laki-laki yang sedikit jantan, maksudku..ah sudahlah aku akan mencarinya lagi nanti.”
*_
Tiga hari telah berlalu.
Mo Qi Qi yang sebelumnya telah memiliki design pakaian musim semi tidak perlu berusaha terlalu keras untuk menggambar dari awal. Ia cukup menambahkan beberapa hal pada design buatannya untuk kemudian disesuaikan dengan foto-foto bunga yang telah Xue Ying kirimkan padanya.
Masalah yang Mo Qi Qi miliki hanya terletak pada kliennya itu. Jika Xue Ying tidak menyukai design buatannya, maka ia harus kembali mendesign dan untuk melakukan semacam hal itu tentu saja membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Mo Qi Qi bahkan telah mengorbankan pekerjaan terdahulunya karena permintaan bodoh dari perusahaan Xue Ying itu.
Dan tepat setelah tiga hari, Mo Qi Qi berangkat untuk kembali menemui Xue Ying. Kali ini rapat tidak hanya diadakan oleh dua orang seperti tempo hari, tapi ada banyak orang di dalam meeting room Flower Road itu, tak terkecuali Bai Xiuli.
Sejak Mo Qi Qi dan Bao Ni memasuki ruang rapat, keduanya sudah ditatap sinis oleh Bai Xiuli. Mantan kekasih Xue Ying itu sangat cantik dengan lipstick merah darah di bibirnya yang tipis, sangat cocok dan elegan dengan wajahnya yang putih pucat. Hanya saja jika ia bisa tersenyum dan tidak menunjukkan ekspresi penyihir itu, ia akan terlihat sangat menawan. Dal hal ini Lu Bao Ni juga tidak mau kalah, ia balik menatap Xiuli dengan tatapan menakutkan.
“Penyihir itu benar-benar gila.” Lu Bao Ni diam-diam berbisik pada Mo Qi Qi.
Mo Qi Qi membalas, “Jangan mengatakan apapun selama kita masih ada disini.”
Mo Qi Qi yang datang bersama Lu Bao Ni sama sekali tidak merasa terintimidasi dengan tatapan menghina Bai Xiuli, sebaliknya merekan berdua menjadi lebih termotivasi untuk membuktikan kemampuan perusahaan mereka.
Xue Ying baru saja tiba dan langsung duduk di kursinya, ia tanpa berbasa-basi langsung membuka pembicaraan, “Hari ini adalah rapat yang penting. Nona Mo dan nona Lu secara khusus datang untuk membahas konsep yang sebelumnya telah aku dan nona Mo bicarakan. Nona Mo kau bisa memulainya.”
Mo Qi Qi mengagguk dan segera berjalan ke depan untuk kemudian mempresentasikan konsepnya di depan semua orang yang ada di ruangan rapat, "Sebelumnya aku dan presdir Xue Ying sudah berbicara mengenai konsep pemotretan. Dan presdir juga sudah memberikanku foto-foto Bunga yang akan menjadi objek utama pemotretan untuk promosi Flower Road di musim semi yang akan datang.”
Mo Qi Qi memutar slide PowerPoint yang sebelumnya telah ia persiapkan, ia kemudian melanjutkan, “Karena hasil pemotretan ini nantinya akan menjadi sampul promosi Flower Road dan itu tidak hanya dalam ranah nasional, melainkan sampai ke luar negeri, aku mengusulkan untuk menambahkan kesan tradisional.”
Di slide PowerPoint yang ditampilkan itu ada beragam design pakaian yang sebelumnya telah dirancang oleh Mo Qi Qi.
Ada pakaian tradisional, gaun modern, dan jenis-jenis lainnya. Mo Qi Qi kemudian melanjutkan, “Presdir juga telah mengatakan padaku bahwa pemotretan ini akan berlangsung outdoor dan dia sudah memilih kota Beijing sebagai tempatnya. Karena aku mengusulkan untuk mengambil budaya Cina, maka kompleks istana di kota terlarang bisa menjadi salah satu pilihan.”
“Jika para hadirin semua memiliki saran, jangan ragu untuk mengatakannya.” Mo Qi Qi tersenyum dan mengakhiri presentasenya.
“Aku.”
Suara tiba-tiba terdengar sesaat setelah Mo Qi Qi berbicara. Dan seperti yang diharapkan, suara itu adalah suara Bai Xiuli.