Sesampainya di asrama, Mo Qi Qi yang biasanya akan berteriak ‘Aku Pulang’ pada Bao Ni, kini hanya diam. Semenjak gadis itu masuk ke dalam kamar asramanya, ia hanya diam dan duduk di meja belajarnya. Bao Ni yang menyadari keanehan ini segera bertanya, “Apa sesuatu terjadi? Kenapa kau diam saja?”
Beberapa saat kemudian, tangis seorang Mo Qi Qi pecah, “Uwuwuuw…”
Bao Ni segera melompat turun dari ranjangnya, “Qi Qi..kau kenapa? Kenapa kau menangis?”
Bao Ni kemudian melingkarkan lengannya yang kecil untuk memeluk sahabatnya itu.
Sementara itu, Mo Qi Qi tetap menangis di pelukan Bao Ni tanpa mengatakan apa-apa. Gadis itu tidak pernah menangis sebelumnya, selama bertahun-tahun bersahabat dengan Mo Qi Qi, Lu Bao Ni tidak pernah melihat sahabatnya menangis separah ini. Bahkan jika ia harus kalah dalam perlombaan, Mo Qi Qi tidak akan pernah menangis seperti ini.
“Qi Qi, katakan padaku. Sebenarnya apa yang terjadi padamu?” Bao Ni melepaskan pelukannya, “Mo Qi Qi!! Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya. Jangan membuatku takut!”
Mo Qi Qi masih menangis dan menolak untuk menjawab Bao Ni. Kepalanya kini dipenuhi dengan kata-kata Xue Ying yang membuat hatinya sakit. Bao Ni yang tidak tahan melihat hal ini langsung berlutut dan memegang erat tangan Mo Qi Qi, “Lihat aku! Mo Qi Qi, aku bilang lihat aku!”
Mata Mo Qi Qi masih dipenuhi dengan air mata ketika ia menatap Bao Ni. Wajahnya tampak sangat menyedihkan. Lu Bao Ni melanjutkan, “Kau melepas lensa matamu. Sebenarnya apa yang terjadi? Katakan padaku!”
“Seharusnya aku percaya pada kata-katamu, seharusnya dari awal aku harus menjauhinya. Kau benar Bao Ni, dia adalah raja iblis yang hanya bersembunyi di balik jubah malaikatnya. Seharusnya aku tidak perlu menyukainya.” Mo Qi Qi masih terisak ketika ia mengatakan hal ini pada Bao Ni.
“Maksudmu Xue Ying?” Bao Ni membelalakkan matanya yang besar, “ Dia bilang apa? Apa dia menyakitimu?”
Bao Ni menjadi lebih tidak sabar, “Kau jangan diam saja. Jawab aku Qi Qi. Aku akan melabraknya sekarang juga.”
Apa yang bisa dilakukan gadis lemah seperti Lu Bao Ni? Walau kata-katanya tidak sebesar nyalinya, tapi tetap saja kata-kata itu sedikit menghibur Mo Qi Qi. Setidaknya ia tidak sendirian, ia masih memiliki sahabat yang mau berbagi beban dengannya.
Mo Qi Qi mengusap air matanya lalu kemudian berkata, “Sudahlah. Ini sudah berakhir. Jangan membuat masalah lagi. Mulai hari ini aku akan melupakan raja iblis itu.”
“En, Jiayou. Mo Qi Qi pasti bisa melakukannya. Dan aku Lu Bao Ni, akan selalu menjagamu. Kau bisa mengandalkanku ke depannya.” Ujar Bao Ni sembari memeluk erat Mo Qi Qi.
Malam itu juga Mo Qi Qi bertekad akan melupakan Xue Ying. Mo Qi QI tidak mau lagi berurusan dengan laki-laki seperti dia.
Di saat itu juga seorang Mo Qi Qi mendapat pelajaran bahwa cinta pertama itu tidak selalunya indah. Dan kini ia setuju dengan kata orang-orang kalau cinta pertama itu adalah hal konyol yang tidak akan pernah berhasil.
“Bao Ni, kau mau membantuku?” Tanya Mo Qi Qi.
Bao Ni ingin melakukan apa pun untuk membuat sahabatnya itu merasa jauh lebih baik. Jadi ia menjadi begitu bersemangat ketika ia bertanya, “Apa? aku akan melakukan apa pun untukmu!”
“Aku mau jadi cantik, aku mau mengubah diriku yang memalukan ini. Aku mau membuktikan pada semua orang, kalau aku, Mo Qi Qi juga perempuan yang bisa berubah menjadi cantik. Aku akan membuktikan pada Xue Ying kalau aku juga pantas berdiri di sampingnya. Aku akan membalasnya suatu saat nanti.” Mata Mo Qi Qi dipenuhi dengan ambisi dan dendam saat ia mengatakan hal ini. Kini orang yang dulunya sangat ia cintai telah berubah menjadi musuh terbesarnya.
Bao Ni, “Oh! Kau tenang saja, aku, Lu Bao Ni akan membantumu. JiaYou!”
Mo Qi Qi yang semalam masih patah hati kini benar-benar dipenuhi semangat. Pagi-pagi sekali ia telah bersiap-siap untuk membangunkan sahabatnya yang pemalas, “Bao Ni, ayo bangun! Kau mau sampai kapan tidur? Kau harus makan!”
Bao Ni menutup kepalanya dengan selimut. Cahaya matahari menyilaukan matanya, “Eh, inikan hari minggu, aku masih mengantuk. Jangan ganggu aku, okay?”
Mo Qi Qi tidak mengendurkan semangatnya, ia menarik selimut Bao Ni sambil berkata, “Eh, bukankah kau berjanji akan menemaniku belanja hari ini. Ayo bangun, aku sudah membuatkan makanan kesukaanmu.”
Setelah penuh perjuangan membangunkan sahabatnya itu, akhirnya Lu Bao Ni yang cantik mau bangun dan sarapan bersama Mo Qi Qi. Bao Ni memperhatikan wajah Qi Qi dengan seksama. Ia benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, tapi wajah Mo Qi Qi yang tersenyum pagi ini terlihat sedikit memprihatinkan.
Siapa yang bisa sembuh dari sakitnya mencintai dalam semalam? Tentu saja tidak ada.
Apalagi Bao Ni tau kalau sahabatnya ini benar-benar menyukai Xue Ying. Ia bahkan mau mengubah penampilannya untuk Xue Ying, sayangnya takdir berkata lain.
“Eh, stop! Kau tidak boleh memakannya!” Bao Ni yang sedari tadi diam tiba-tiba berteriak dan mengagetkan Mo Qi Qi yang baru saja akan melahap makananya.
Qi Qi tampak heran, “Memangnya kenapa?”
“Tunggu sebentar..” Bao Ni mengambil semangkuk nasi yang sudah Mo Qi Qi siapkan dan menggantinya dengan satu apel. Bao Ni kemudian melanjutkan, “Mulai hari ini, dalam seminggu kau hanya bisa makan nasi 2 kali saja.”
“Apa?!” Qi Qi tampak terkejut.
“Hanya seminggu ini. Aku akan melihat apakah ada perubahan, jika berat badanmu masih normal bahkan jika kau makan banyak makanan, aku janji tidak akan menghalangimu lagi.” Bao Ni terlihat membuka sebuah aplikasi di ponselnya.
“Kau sedang apa? Kenapa tampak sangat sibuk bahkan ketika kau sedang makan?” Tanya Mo Qi Qi.
“Nah sudah selesai. Aku sudah mengirimkan tautan aplikasi untuk membantumu memantau berat badanmu. Ini adalah langkah awal untuk menjadi cantik.” Bao Ni meletakkan ponselnya lalu kemudian ia menggigit apel yang sudah ia persiapkan sebelumnya.
“Apa kau yakin dengan semua ini? Kau mau membunuhku yah?” Mo Qi Qi tidak bisa tidak lebih kaget ketika ia telah membuka tautan yang telah dikirim Bao Ni padanya.
Tautan itu berisi sejumlah aturan dalam melakukan diet. Peraturan menyiksa seperti hanya boleh mengkonsumsi maksimal 800 kalori perhari, tidak boleh makan malam, tidak ada camilan manis, hanya boleh makan buah saat sarapan, olah raga teratur, dan dilarang keras begadang.
Bao Ni mengunyah apelnya, ia kemudian menelan apel itu, tenggorokannya naik turun ketika apel yang ia kunyah itu melewati tenggorokannya. Ia kemudian menjawab dengan santai, “Oh! Ini hanya berlangsung satu minggu, aku hanya akan melihat hasilnya dalam satu minggu. Dan aku, Lu Bao Ni, akan menjadi pelatihmu mulai sekarang. Kau harus disiplin, menjadi cantik itu tidak mudah. Kalau kau mau cara instan, kau hanya perlu mengedit fotomu saja Qi Qi. Cantik itu butuh pengorbanan dan biaya. Dan satu lagi, kalau kau ingin menyerah ingatlah kembali kata-kaat Xue Ying kemarin, kata-katanya yang membuatmu ingin berubah dan membuktikan padanya. Aku ingin kau menjadi perempuan pertama yang berani melawan si Raja Iblis berjubah malaikat itu.”