Sampai selesai salat ashar, mereka tetap di dalam kamar. Tidak ada keluar kamar. Fardan merasa tenang berada dikamar Mey. Apalagi Mey bisa memanjakan dengan sentuhannya. "Terima kasih, Mey. Hari yang indah." Fardan mengecup kening Mey. Fardan menatap wajah Mey yang sangat cantik. Kecantikan yang sempurna menurut Fardan. "Saya hanya melakukan apa yang bisa saya lakukan." Mey tersenyum bahagia karena Fardan merasa puas dengan apa yang ia lakukan. Bagi Mey saat ini tidak memberi kesempatan pada kesedihan untuk hadir di dalam hatinya. Perasaannya harus bahagia agar bisa membagi kebahagiaan kepada Fardan juga. Tak peduli jika akhirnya nanti mereka harus berpisah. Dengan hati bahagia, Mey berharap bisa cepat hamil. Dan membuktikan kalau Fardan tidak mandul. "Aku senang kamu tidak terbebani