Zainal dan Zikri mendekati mereka. Acara belum dimulai. Satu meja memang untuk berempat. Mereka berempat memakai baju Koko putih dan celana kain hitam. Begitu juga dengan orang lain yang hadir disana. "Wah ramai sekali ya. Dari berbagai bidang usaha yang datang." Zainal mengedarkan pandang ke seluruh penjuru ruangan. Banyak orang yang ia kenal. Para pengusaha dari berbagai bidang. "Intinya semua yang terlibat dalam proyek mereka." Zikri juga mengamati para tamu yang hadir. "Si Erik ada juga." Defri menunjuk Erik dengan tatapannya. "Erik tampaknya mewakili perusahaan ibunya." Zikri yakin akan hal itu. "Berasa aneh melihat Erik pakai baju Koko begitu!" Zikri tertawa kecil. Karena memang belum pernah melihat Erik memakai baju Koko. "Bapak kita juga baru akhir-akhir ini bisa pakai