Ica terkejut, karena sudah beberapa waktu ini tidak pernah Arhan mendesak ia menikah dengan papahnya. Kenapa tiba-tiba membahas hal itu lagi. "Acil Ica belum punya pacal?" Tanya Arhan. "Tidak ada." Spontan Ica menjawab dan menggelengkan kepala. "Jadi bisa dong nikah sama Papah." "Acil belum dewasa. Belum sanggup menjadi istri." Ica berkata dengan jujur. "Oh begitu ya? Telus kapan siapnya?" "Acil harus membantu sekolah adik-adik di panti. Itu yang harus Acil pikirkan. Jadi Acil belum berpikir untuk menikah cepat." Kepala Ica menggeleng. "Acil punya adik belapa?" Arhan mulai kepo. "Sekitar lima puluh orang." "Wah banyak ya. Siapa yang kasih makan anak panti?" "Dari sumbangan orang yang baik hati." "Satu orang yang nyumbang?" Arhan tampak terkejut. "Tidak. Ada donatur tetap