Mulut Mey ternganga mendengarnya. Rasa terkejut luar biasa yang Mey rasakan. Meski Mey menyadari ada getaran dihati sejak bertemu ayah Eva. Tapi Mey sedikitpun tidak menduga kalau pria itu juga ayahnya. Fardan mengusap pipi Mey. "Sekarang kamu sudah punya ayah, kakek, nenek, Paman, dan keponakan. Hidupmu tidak sendirian lagi. Kamu juga punya suami, ibu mertua, dua anak, ayah angkat, ibu angkat. Kini saatnya kamu bahagia." Fardan berkata dengan lembut kepada istrinya. Air mata mengalir di pipi Mey. Fardan mengusap air mata istrinya. Fardan tahu itu air mata haru karena Mey bisa bertemu dengan ayahnya. Suatu hal yang masih mimpi bagi Fardan. "Aku ingin bertemu dengan ayah." Mey bicara dengan suara bergetar. Air matanya menetes lagi. Fardan kembali menyeka air mata Mey. "Sekarang?" T