PART. 150 FIRST NIGHT

1024 Kata

Sikap Ica membuat Erik merasa sukses menggodanya. "Kamu tidak ingin melihat burungku? Burungku ini sakti mandraguna, jika sudah merasakannya, pasti akan ketagihan." Erik mempromosikan burungnya pada Ica. "Stop! Stop! Aku tidak mau bicara lagi!" Ica menutup telinganya. Ica bukannya tidak mengerti yang dibahas oleh Erik, tapi ia merasa malu membahas hal itu. Terlalu sensitif baginya. "Ica." Erik memanggil Ica di dekat telinga. Hembusan nafas Erik yang hangat membuat Ica merinding jadinya. "Malam-malam begini enaknya saling peluk." Erik mulai memeluk Ica. "Eh! Eh! Mau apa!?" Mata Ica melotot. Tapi Ica tidak bisa berbuat apa-apa saat Erik mencium telinganya. Ada rasa yang tak terduga Ica rasakan. Ini pertama kali bagi Ica. Ica ingin menolak, tapi tidak sanggup melakukannya. Ic

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN