Fardan dan Bu Farah saling tatap. "Mengetik apa, Mey?" Tanya Bu Farah. Bu Farah menatap wajah Mey. Mey sadar sudah keceplosan, tapi ucapannya tidak bisa ditarik lagi. Mey merasa ini saatnya bercerita tentang pekerjaannya. "Maafkan aku, karena tidak pernah bercerita tentang pekerjaanku." Mey mengucapkan itu dengan suara lirih. "Pekerjaan apa, Mey?" Tanya Bu Farah lagi. "Pekerjaan diluar toko bunga. Sejak beberapa tahun lalu saya bekerja sebagai penulis novel." Dengan jujur Mey menceritakan pekerjaannya. "Penulis novel!?" Fardan dan ibunya saling tatap. Mereka belum bisa menangkap maksud Mey. "Iya. Sudah empat tahun saya jadi penulis novel. Satu tahun ini menjadi penulis ekslusif." Mey menjelaskan tentang pekerjaannya. Fardan yang kaget sampai tidak bisa bertanya. "Penulis ek