Fardan menatap Mey. Mey berbaring dengan membelakanginya. Fardan tahu Mey tidak sedang baik-baik saja. Fardan yakin saat ini Mey sedang meneteskan air mata. Memikirkan itu rasa sakit Fardan rasakan di dalam hatinya. Eva juga sedang tidak baik-baik saja. Fardan merasa dirinya sudah gagal membuat kedua istrinya bahagia. Gagal sebagai suami yang harusnya memberikan ketenangan dan kedamaian untuk kedua istrinya. Kenyataan itu tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Fardan berpikir semua akan baik-baik saja. Tapi khayalan tidak seindah kenyataan.
Fardan menoleh ke arah Mey lagi. Bahu Mey bergetar. Fardan tidak tahan melihatnya. Fardan segera bangkit dari duduknya.
"Mey!"
Fardan meraih bahu Mey. Mey yang tidak menyangka Fardan memperhatikannya kaget sehingga tidak siap mengusap air mata.
"Y
