Bu Erika merasa bahagia dengan pertemuan ayah dan anak itu. Arhan menangis di dalam pelukan Erik. "Abah." "Panggil Papah. Papah akan pulang ke Jakarta kalau urusan Papah sudah beres di sini." "Papah!" Arhan memeluk lagi Erik. Bu Erika mengusap matanya. Merasa bahagia dan terharu atas pertemuan ayah dan anak di depannya. "Maafkan Papah karena selama ini tidak ada di dekatmu." Erik mengusap kepala Arhan. Hatinya bergetar, tidak menyangka anaknya sudah sebesar ini. "Alhan mengelti, Papah sedang sibuk. Ada Abah, Mama, Ian, dan Lani yang menemani Alhan." "Ian dan Lani?" "Ian dan Lani!" "Rian dan Rani, anak kembar Fardan dan Mey." "Oh." "Kalau Papah pulang ke Jakalta, Alhan masih boleh kan main dengan Ian dan Lani?" "Tentu saja boleh. Tidak ada yang berubah di dalam hidup kamu.