Semua orang menatap mereka. Erik berlutut di hadapan ibunya.
"Erik. Bangun, Nak."
Bu Erika membangunkan Erik.
"Sebaiknya bicara di kamar ibu saja." Fardan bicara pada Bu Erika.
"Apa kamu mau bicara di kamar Mamah?" Tanya Bu Erika pada Erik.
"Iya." Erik menganggukkan kepalanya.
"Ayo."
Bu Erika dan Erik melangkah ke luar dari restoran. Erik sempat bicara kepada temanya. Lalu Erik mengikuti langkah ibunya.
Bu Farah, Bu Fira, Pak Asikin, Fardan, Mey, dan tiga bocah memperhatikan Bu Erika dan Erik yang melangkah pergi.
"Itu siapa, Abah?" Tanya Arhan seraya menunjuk Omanya dan Erik yang pergi meninggalkan restoran.
"Putra Nenek," jawab Fardan.
"Putla Nenek?" Arhan tampak berpikir mendengar jawaban Fardan.
"Iya."
"Lelalti itu Abah Alhan?" Arhan sepertinya sudah memikirkan h
