Semua menatap ke arah Rani. Erik ikut terkejut juga. Tidak menduga Rani bisa berpikir sampai ke situ. Dirinya saja tidak ada rasa tertarik kepada Ica. "Kenapa Rani bertanya seperti itu, Sayang?" Tanya Fardan penasaran. Kenapa anaknya berpikir tentang hal itu. "Lani bicala salah ya, Abah?" Rani menatap Abahnya dengan rasa was-was. "Bukan salah. Tapi Acil Ica baru hari ini masuk kerja. Kasihan kalau dijodoh-jodohkan." Fardan berusaha memberikan penjelasan yang masuk akal. Fardan tidak ingin menyalahkan putrinya. "Oh. Peljodohan itu halus kenal lama dulu ya?" Rani tampaknya baru mengerti tentang perjodohan. "Tentu saja. Harus ada obrolan. Kesepakatan. Perjanjian. Begitu, Sayang." Fardan lebih menegaskan lagi. "Maafin Lani ya, Papah dan Acil Ica." Semua menarik nafas lega. Wajah