Ica berdiri di samping Erik. "Saya sudah siap, Tuan." Erik menolehkan kepala. Keningnya berkerut. "Apa kamu tidak punya pakaian yang tidak jadul begini?" Erik menatap pakaian Ica. "Hah!" Ica melongo mendengarnya. Tidak menyangka pakaiannya yang sopan dianggap terlalu jadul. "Ini pakaian jaman dulu!" Erik menunjuk Ica. "Baju ini baru saya beli setahun lalu. Dua ratus ribu satu stel. Itu harga yang lumayan mahal." Mata sipit Ica melotot. Ica lupa kalau yang berdiri di hadapannya adalah Tuan Besar nya. "Dua ratus ribu kamu bilang mahal? CK! Sudahlah! Ikuti saya." Erik melangkah lebih dulu. Diikuti Ica dibelakangnya. Mereka sampai di samping mobil. Pak Sugi membukakan pintu mobil. Erik masuk ke dalam mobil. Ica bingung harus duduk di mana. "Kenapa bengong! Ayo naik!" Erik meman