Bu Farah menatap putranya. Bu Farah tidak ingin ikut campur terlalu dalam. Ibu hanya mengungkapkan apa yang Ibu lihat dan rasakan. Menurut Ibu kalian berdua sama-sama salah. Tidak bisa disalahkan salah satu orang. Jika ingin memperbaiki, harus kalian berdua yang memperbaikinya. Tidak bisa salah satu saja." Tutur kata Bu Farah lembut.
"Iya, Bu."
Mey keluar dari dapur dengan membawa minuman.
"Ibu tidak ikut sarapan?" Tanya Mey melihat Selada Banjar hanya empat piring.
"Ibu tidak bisa sarapan terlalu pagi. Ini Ibu juga mau pulang. Jaga kesehatan kamu, Mey. Jangan terlalu capek. Ibu pulang ya. Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam."
Bu Fira yang mengantarkan Bu Farah melewati pagar penghubung. Kemudian Bu Fira mengunci pintu. Lalu Bu Fira kembali ke dapur untuk sarapan.
"Abang pernah
