Saling mencecap. Merasakan yang selama ini dia rindukan. Namun tiba-tiba gerakan mereka berhenti mendadak. “Daddaaa …” Deg! Pangutan mereka terlepas. Mereka saling melirik satu sama lain. Aishe mengerjap-ngerjapkan kedua matanya mendengar suara putri mereka. “Daddaaa … Da … dadadadaaa … dadadaa … dad … daddaaaa …” Enardo mengernyitkan keningnya, merasakan jas hitamnya tertarik. Tangan kanannya terlepas dari gundukan wanitanya. Dan mulai meraba ke arah punggungnya. “Daaddaaa … dadadaaa …” Aishe, dia masih berada di pangkuan Enardo. Kepalanya sedikit melirik ke arah belakang. Deg! Aishe langsung beranjak turun dari pangkuannya. Dan langsung merangkak ke ranjang. Berbeda dengan Enardo yang masih mem