Zakiyah berpikir jika Jayden perlu tahu tentang kehamilannya, meski rasanya dia sangsi jika lelaki itu akan mengakui jika janin yang ada di perutnya ini adalah darah dagingnya. “Dia tidak perlu tau!” ujar Zidane ketus. Zakiyah menoleh heran padanya. “Lho? Kok gitu?” Zidane mendengus. “Laki-laki b******k macam dia tidak akan peduli, apalagi jika dia sudah kembali bersama Siera!” katanya. Zakiyah tertunduk, melihat setiap ujung kakinya yang melangkah bergantian. Mereka hendak kembali ke apartemen, karena Zidane sendiri tidak mengizinkan Zakiyah bekerja dulu hari ini. Zidane menoleh padanya, memperhatikan wajah pucat itu terlihat muram. Diraihnya tangan Zakiyah dan menghentikan langkah mereka, perempuan itu pun terpaku heran, menatapnya dengan mata penuh tanya. “Kamu kuat, Kiya, Jayden