Jayden membawa gadis itu ke kamar lain di hotel yang sama di mana dia dan Zakiyah bermalam sebagai pengantin baru. Lelaki sudah terlalu mabuk untuk pergi mencari hotel lain. “Jayden, bangun!” tukas gadis itu, dia kepayahan menahan tubuh tegap itu di bahunya. Jayden hanya menggumam menjawabnya, matanya tak lagi bisa terbuka meski dia masih di ambang kesadaran. “Siera, kamu wanita pembohong! Jalang sialan!” umpatnya menggumam dan meracau. Gadis itu berkacak pinggang di depannya. Bayangannya akan menghabiskan malam panas bersama lelaki unggulan dari keluarga Takizaki itu, buyar begitu saja. Jayden terbaring di atas ranjang dengan tidak berdaya dan hanya meracau tidak jelas. “Aku, sih, beruntung jadinya. Nggak jadi memberikan keperawananku demi ayahku bisa memenangkan tender tambang itu