Sudah dua hari sejak mereka kembali dari rumah Rayhan. Jakarta kembali sibuk seperti biasa. Tapi bagi Zakiyah, waktu seolah melambat. Ia duduk di balkon kamar, memandangi langit senja yang semburat jingga. Tangannya mengelus perutnya yang mulai menegang pelan. Di dalam sana, bayi mereka bergerak. Tapi pikirannya tak bisa berhenti mengingat ... bayi yang satunya lagi. “Aluna .…” Ia menggumamkan nama itu pelan, seolah bisa mengirimkan bisikan sayang lewat udara. Jayden memperhatikan istrinya diam-diam. Biasanya, Zakiyah akan sibuk menata kamar bayi, memilih pakaian mungil, atau menulis jurnal kehamilan. Tapi sejak pulang dari rumah Rayhan … semua itu terhenti. “Sayang,” Jayden duduk di sampingnya. “Kamu kelihatan mikir terus.” Zakiyah menoleh, lalu tersenyum samar. “Aku cuma ...