Malam itu, aroma sup ayam bening dan tumis sayur memenuhi dapur rumah Jayden Morgan Takizaki. Zakiyah duduk di kursi makan, menyendokkan sup hangat ke mangkuk sambil menghela napas lega. “Akhirnya bisa duduk,” gumamnya sambil mengelus perutnya yang makin bulat. Jayden datang membawa dua gelas infused water dari kulkas. Ia meletakkan gelas di hadapan Zakiyah lalu duduk di seberangnya dengan wajah penuh antusias. “Ini waktu yang tepat,” katanya. Zakiyah mengerutkan kening. “Untuk apa?” Jayden menyuap nasi hangat sambil bicara, “Untuk diskusi besar. Nama calon jagoan kecil kita!” Zakiyah langsung tertawa. “Lagi? Mas, kita udah bahas ini lebih dari sepuluh kali.” Jayden menunjuk dirinya sendiri dengan sendok. “Tapi belum sepakat.” Zakiyah meletakkan sumpitnya, bersedekap santai. “Oke.