Waktu terasa berhenti untuk sepersekian detik ketika mata mereka bertemu pandang dalam jarak dekat begitu. Zakiyah terpaku melihat Jayden yang kini berada di atasnya, dengan posisi push-up yang ambigu. Dia bisa merasakan lutut Jayden bertumpu di antara kedua kakinya, membuat darahnya berdesir. Jayden pun demikian, kali ini matanya tak bisa menolak pesona kecantikan Zakiyah yang terlihat jelas di bawahnya. Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti, dia bahkan bisa mencium aroma lembut dan manis. Matanya bergulir, memandangi leher jenjang yang sedikit berkeringat itu, bahunya yang indah serta tulang selangka yang membuat sesuatu bergerak di bawah sana. Membayangkan bagaimana seandainya bibirnya bergerak menyusuri garis leher dan turun ke bahu dan memberikan kecupan mesra di sana. Hanya s