Malam berganti pagi, matahari kembali datang memenuhi tugasnya menerangi Bumi. Seolah menjadi hari yang baru untuk dua orang pria dan wanita yang semalam mengukuhkan perasaan mereka satu sama lain. Setelah kejadian kemarin, sehari setelahnya, Jayden membawa Zakiyah pulang menuju rumah mereka sendiri. Benar-benar sebuah rumah, dengan halaman dan dikelilingi pagar tinggi dan gerbang masuk yang kokoh, melambangkan keagungan nama Takizaki terukir di pintu besinya. Sepuluh orang pelayan dipekerjakan sekaligus demi Sang Nyonya yang begitu dicintai suaminya. “Kiya, Sayang, kamu bisa bangun siang sesuka hati tanpa harus bekerja atau repot mengerjakan pekerjaan rumah. Ini rumahmu, aturlah sesukamu. Jika ada bagian yang tak kau sukai, ubah saja sesuai keinginanmu!” Zakiyah mengerjap, mencerna se