“Uncle—”
“Tolong jangan panggil aku uncle lagi, Kiya, karena kini aku sudah menjadi suamimu!” ucap Jayden meletakkan telunjuknya di bibir Zakiyah.
Zakiyah tersenyum, digenggamnya tangan Jayden kemudian beralih menciumnya dengan penuh perasaan. Jayden terpaku karenanya, darah panasnya mengalir lebih cepat membawa aliran hasrat yang kemudian berkumpul di satu tempat.
Lalu, mata indah itu terbuka dan kembali menatapnya dengan penuh damba.
“Aku milikmu malam ini, Suamiku!” ucapnya.
Jayden tersenyum bahagia mendengarnya, perasaan itu tergambar jelas di matanya yang berbinar dan berkaca-kaca menatap Zakiyah.
“Nyatakah apa yang aku dengar ini?” ucapnya dengan suara bergetar, serta bibirnya tersenyum penuh dengan kebahagiaan.
Zakiyah tersenyum seraya menggenggam erat tangan Jayden, dia lal
