"Tutup pintunya!" perintah Anggoro ketika Irene masuk ke ruangannya. Irene menuruti perintah atasannya. "Kunci!" perintah Anggoro lagi. Irene menurut lagi dan bunyi klik terdengar dua kali berturut-turut. Ketika Irene membalikkan badan, dia melihat tatapan atasannya yang kurang bersahabat. Dalam hati dia bertanya, kesalahan apa yang sudah dia lakukan? "Mendekatlah." Suara Anggoro sedikit melunak. Irene berjalan perlahan ke arah atasannya yang duduk santai menyandar di kursi kerjanya. Dari tempatnya berdiri, dia hanya bisa melihat separuh tubuh atasannya. Separuhnya lagi tertutup meja. "Aku sedang bosan. Bisa kamu lakukan sesuatu?" pintanya sambil menunjuk dengan matanya ke arah bawah. Irene memandang ke arah yang ditunjuk Anggoro, atasannya itu sudah memelorotkan celana panjang