Kehadiran Anggoro membuat Renata jengah. Meski Anggoro bersikap wajar, dia bisa melihat kalau senyuman dan tatapan lelaki itu seperti ingin menyampaikan sesuatu. Renata mendesah, bosan dengan percakapan mereka. Bosan dengan keberadaan Anggoro. Entahlah, semenjak dia mengetahui trauma Revanno, dia sudah tidak menginginkan permainan seks yang liar lagi. Dia bahkan menyesali perbuatannya dengan Anggoro. Dia merasa berempati dengan kondisi Revanno dan ingin mendampinginya hingga traumanya hilang. "Renata kelihatannya lelah. Maaf sudah mengganggu acara romantis kalian," kata Anggoro ketika dilihatnya Renata diam-diam menguap. "Emm, tidak apa-apa. Kami hanya makan malam biasa saja," kata Revanno. "Aku capek, Van. Bisa kita pulang sekarang?" tanya Renata sambil memijit pelipisnya. Dia tak men