Sudah dua bulan berlalu sejak Ayu resmi menjadi istri dari Hendro dan ibu tiri dari Kiano. Hari-harinya kini penuh warna, meskipun tak selalu mudah. Ia mulai terbiasa dengan rutinitas baru sebagai istri dan ibu. Mengurus rumah, mendampingi Kiano belajar, memasak bersama Laisa—mertua yang kini sudah seperti ibunya sendiri—dan sesekali menemani Hendro menghadiri acara kantor. Semuanya berjalan baik. Bahkan sangat baik. Namun pagi itu, Ayu terbangun dengan satu kegelisahan. Seminggu lagi Kiano akan berulang tahun yang keenam. Dan meskipun Hendro berkata tidak perlu dirayakan besar-besaran, Ayu ingin memberi sesuatu yang berkesan. Kiano bukan anak kandungnya, tapi entah mengapa, ia merasa begitu ingin menjadi bagian penting dari momen bahagia anak itu. Di dapur, Ayu menyeduh teh sambil melam