18. Ayu Milikku

877 Kata

Ayu menatap langit dari jendela kamarnya. Malam itu begitu sunyi, hanya suara detik jam dinding yang menemani pikirannya yang bercabang-cabang. Keputusan besar sudah ia ambil—tidak membawa Mas Hendro ke jalur hukum. Meski semua bukti sudah di tangan, Ayu tahu, ia tak mau memperpanjang luka ini. Apalagi, bukan dirinya yang benar-benar menjadi korban—itu Yudha. Dan Yudha, di matanya, adalah pria dewasa yang seharusnya bisa menyelesaikan urusannya sendiri. "Aku udah cukup ngasih bukti, sisanya biar mereka yang pilih jalannya sendiri," gumam Ayu pelan. Ia mengirim pesan pada Rendi, sepupunya, mengatakan bahwa mereka tidak perlu meneruskan proses pelaporan. Rendi, meski kecewa, akhirnya setuju. "Ya udah, tapi semoga Mas Hendro sadar dan nggak makin jadi ya, Yu. Kalau dia ulang lagi, kita lap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN