Perjalanan menuju villa keluarga milik Panji memang masih jauh. Perjalanan dari tempat di temukannya Maura tadi masih sekitar satu setengah jam lagi menuju atas perbukitan. Maura sendiri memejamkan kedua matanya agar bisa terlelap dan melupakan rasa sakit dan nyeri di kaki dan sekujur tubuhnya. "Kenapa kamu bisa ada di tempat ini? Dan terjerumus masuk ke jurang? Apakah mobilmu masuk jurang?" tanya Panji pelan sambil fokus menyetir mobilnya. Maura yang belum tertidur pun masih jelas mendengar pertanyaan Panji. Ia malas menjawab karena masih merasakan sakit luar biasa. Menahan sakit di kakinya saja butuh tenaga dan berulang kali Maura harus menggigit bibirnya. Apalagi ia menjawab pertanyaan Panji? Tentu akan membutuhkan tenaga lebih banyak lagi. Panji menoleh sekilas ke arah Maura. Ia i