Maura melotot ke arah Panji. Ia ak percaya Rey, Kakak kandungnya di pukul bagai memukul anjing di jalanan. "Tuang Panji!! STOP!! Dia kakak kandungku," teriak Maura keras berusaha menolong Rey yang sudah tersungkur di di lanati. Panji berhenti memukul Rey. Kini tatapannya berpindah ke arah maura. "Apa katamu Maura? Kakak kandung?" tanya Panji pelan. Panji langsung mengangkat tubuh Rey dan membantu sahabat sekaligus asisten pribadinya itu berdiri. "Hei ... Kau tidak pernah bilang punya adik? kleuargamu pun sudah tak ada? Mana yang benar?" tanya Panji ketus. "Sabar Nji. Lepaskan aku dulu," ucap Rey pelan. Lehernya rasanya seperti tercekik. Dengan kasar Panji melepaskan kerah baju Rey dan membiarkan asistennya itu menceriatkan yang sebenarnya. "Duduk dulu, biar ngobrolnya lebih enak,"