Panji duduk di kursi tepat di depan Pandu. Dengan gaya yang mengikuti Pandu khas kekanakan. Panji menopang dagunya dengan kedua tangan. Sikutnya menapak di meja makan dan tatapannya begitu bahagia ke arah Pandu. Pandu menyeruput s**u di dalam gelas itu dan meneguknya pelan -pelan karena masih terlalu hangat untuknya. "Enak?" tanya Panji pada Pandu. Pandu mengangguk setuju dengan kedua mata bertatap pada Panji tanpa melepas gelasnya yang masih menempel pada bibirnya. "Ini rotinya? Kamu gak mau coba?" tanya Panji pada Pandu. Panji mendorong piring berisi beberapa tumpuk roti tawar. Ia memang tidak memiliki selai atau mentega dan ceres untuk di jadikan toping atau teman untuk menikmati roti itu. Lebih tepatnya, Panji lupa membeli. Kerna ia sudah lama tidak mendatangi apartemen ini. Hanya