Rey sudah pulang sejak tadi. Panji sudh berada di kamarnya dan tubuhnya sudah berada di kasurnya yang empuk. Sedangkan Maura juga tertidur di kamar kecilnya. Keduanya sama -sama terjaga di kamar yang berbeda. Panji yang tak bisa tidur karena suatu hal yang sedang di pikirkan. Sedangkan Maura tidak bis atidur karena pikirannya terus tertuju pada rentetan kejadian yang membawa ia bertemu dengan Rey, Kakak kandungnya. "Maura ...." suara Panji pelan mengetuk pintu kamar Maura. Maura terdiam di bawah selimut tebalnya. Lampu kamarnya juga sudah ia matikan. Maura sengaja tidak menyahut dan diam. "Maura ...." panggil Panji kembali mengulang sambil mengetuk pintu. Pikiran Maura sudah melayang. Ini sudah malam. Lagi pula mereka hanya tinggal berdua saja di dalam apartement ini. Di tmbah lagi, M