Maura sudah sibuk di dapur. Memotong bahan dan mulai memasak untuk sarapan pagi. Panji ikut bergerak. Ia bangkit dari ranjang cintanya dan berjalan menghampiri Maura yang sedang menggoren ayam goreng. Tangannya melingkar begitu saja ke depan perut Maura dan mengecup leher Maura. Panji sudah candu dengan posisi seperti ini. Ia tak bisa membayangkan kalau harus berjauhan dengan Maura. Separuh jiwanya dan hatinya sepenuhnya sudah untuk Maura. "Masak apa sayang? Wanginya sampai ke kamar," ucap Panji lembut. Ia kembali mencium bahu Maura yang terbuka. "Nasi uduk, pake ayam goreng, irisan telur dadar dan semur jengkol. Kamu suka makan semur jengkol sayang?" tanya Maura pelan. Maura masih merebus jengkolnya agar bau jengkolnya menghilang saat di konsumsi, dan yang terpenting saat buang air k