32

604 Kata

Panji langsung memeluk tubuh Maura yang masih takjub di goda tadi. Panji mengecupi bibir Maura beberapa kali hingga basah. "Kenapa? Kaget ya? Tahu gak, aku baru tahu kalau jengkol itu rasnya enak banget, malah tadi aku pikir itu daging, dan gak bau sama sekali. Kayaknya permintaan kamu kemarin bakal aku wujudkan deh. Tapi ...." ucapan Panji terhenti. Mendengar akan di wujudkan permintaan Maura kemarin, senyum Maura pun terbit. "Tapi apa?" tanya Maura lirih. "Aku juga punya permintaan untukmu," ucap Panji pelan. "Apa itu?" tanyamaura pelan. "Kau yakin akan mewujudkannya seperti aku mewujudkan keinginan kamu, Maura?" tanya Panji pelan sambi memegang dagu Maura lembut. Tatapan Panji selalu penuh damba ke arah Maura. Panji seperti tidak pernah puas menikmati Maura. Padahal mereka sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN