Keesokkan paginya, seperti biasakeduanya masih terbalut di bawah selimut tebal dengan keadaan polos tanpa sehelai bennag pun. Dengan begini Panji terasa refresh dan bisa melupakan masalah yang sedang ia hadapi saat ini. Ponselnya sejak kemarin sudah di matikan dan tak akan ada yang bisa menghubunginya lagi. Kalau Rey butuh dirinya tentu Rey bisa langsung datang ke apartemen di mana Panji dan Maura hidup bersama. Maura masih lelap tertidur. Wajahnya begitu terlihat cantik sekali. Entah sudah ke berapa kalinya ia menyentuh tubuh gadis yang ada di sampingnya ini. Panji tersenyum bahagia, beberapa jejak merah jelas terlihat di bagian leher Maura. Tapi sepertinya bukan hnaya itu saja hampir setiap lekuk tubuh Maura tak terlewatkan dnegan jejak indah terukir berwarna merah yang katanya bukt