Pengaruh Bian

2800 Kata

Sudah lewat tengah malam di Jakarta ketika Bian belum juga bisa tidur. Lampu kamarnya redup Karena tidak semua lampu ia nyalakan. Ia kini menatap layar laptop yang menyala di meja kerja. Bian sedang melihat surat kontrak rumah yang diberikan agent property yang menangani sewa rumah Bandung, sedang dipelajarinya karena baru ini ia menangani langsung semuanya. Tapi bukannya fokus, ia malah kepikiran Nadira lagi, kalau dihitung - hitung, harusnya Papa dan Mama Nadira sudah akan pulang dalam minggu - minggu ini dan Bian sedang mempertimbangkan kapan ia harus kesana lagi. Sudah berbulan - bulan ia kehilangan seseorang yang paling dicarinya saat ini, Nadira. Nama itu masih punya tempat di tiap sudut pikirannya, di setiap aroma yang samar mengingatkannya pada masa lalu. Ia bahkan masih menyimp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN