Zeefa memutuskan menemui Maura di kantor Maura, karena wanita itu menolak ajakan pertemuan dengannya, beralasan dia terlalu sibuk. Zeefa sudah sampai di lantai ruangan Maura dan tengah menemui sekretarisnya untuk meminta waktu bertemu dengan Maura. “Apa bapak sudah ada janji dengan bu Maura?” tanya Mentari, menilik Zeefa dengan matanya yang dihiasi kaca mata itu. “Belum,” jawab Zeefa. Siang ini dia memakai pakaian formal, setelan jas mahal dengan sepatu kerjanya yang tampak mengkilap, namun tetap saja anting di telinganya tak dia lepas. Dia sudah resmi bekerja di Adhitama group, sekeras apa pun dia menolak, namun rupanya takdir memang manggariskannya untuk meneruskan perusahaan itu. Ke dua kakaknya tidak bisa mengurusnya, terlebih kakak pertamanya juga akan segera pergi dalam waktu d