44 Setelah melakukan kegiatan ekstreem tersebut, Maura pun kembali ke hotel bersama Sherly. Zeefa mengikuti mereka seperti anak ayam mengekor induknya. Entah mengapa dia tak juga pergi setelah diusir oleh Sherly dan Maura secara terang-terangan? Dia bilang dia sedang bosan dan ingin ikut berlibur. Sherly memilih menikmati udara sore menjelang malam ini di teras hotel, sementara Zeefa memesan kamar lain di hotel ini. Teringat percakapan dia tadi dengan Zeefa. “Harusnya aku yang tanya ke kamu, bagaimana bisa kamu tiba-tiba ke sini? Terus mengkhawatirkan Maura seperti itu, kamu ... enggak lagi naksir dia kan?” tanya Sherly dengan sorot mata penuh pertanyaan. “Naksir? Kalau aku naksir dia bagaimana?” “Enggak boleh, dia sudah ada yang punya.” “Memangnya hati bisa memilih untuk siapa