Ardana terlihat gusar, dia berlari ke arah Maura yang bersiap digendong oleh Zeefa. Dia memegang bahu Zeefa dan menggeleng untuk mencegah Zeefa. Lalu Ardana berjongkok, memposisikan diri untuk menggendong Maura. Sherly hanya mengangguk meminta Zeefa untuk membiarkan Ardana menggendong istrinya. Zeefa membantu Ardana memposisikan Maura di dekapannya. Lalu pria itu berlari menuju unit gawat darurat. Sherly dan Zeefa pun ikut berlari. Sepanjang perjalanan itu Ardana berkali-kali melihat ke arah Maura dan memanggil namanya. “Ra, bangun ... Maura!” ujar Ardana dengan napas tersengal karena berteriak sambil berlari. Rasanya jarak dari ruang operasi ke unit gawat darurat sangat jauh sekali. Waktu pun seolah berjalan sangat lambat, dia tiba di ruang UGD dan membuat perawat serta dokter menoleh