Hari ini Maura mengenakan setelan jas berwarna putih gading, dengan inner berwarna cream kecoklatan. Rambutnya dikuncir tinggi dan dia memang tidak mengenakan heels sejak mengandung. Dia baru pulang kerja pukul setengah enam, tiba di kediaman keluarga Abiputra yang mewah. Berjalan di tangga menuju kamarnya di lantai atas. “Maura tunggu!” panggil Alisia. Dia sangat resah seharian ini. Sungguh dia tidak bisa membendung emosinya lagi. Melihat seorang yang tega mengkhianati putranya dan bahkan orang itu memaksa menyayanginya dengan mengandung anak kembar yang ternyata bukan darah daging putranya, bukan keturunan Abiputra. Dan wanita itu masih melenggang bebas seolah tak berdosa. “Ya Ma? Ada apa?” tanya Maura. Tergopoh ibu mertuanya naik ke atas, wajahnya memerah menahan kesal. Menghampiri M