Acara tasyakuran tujuh bulan Maura yang sebenarnya sudah lewat satu bulan itu berlangsung ramai. Tamu undangan melebihi dari yang direncanakan. Pelataran rumah yang dihiasi tenda berwarna putih membentang. Sebagai bangsa yang menjunjung adat istiadat, acara Maura pun tak lekang dari prosesi adat yang biasa dilakukan wanita hamil di kesempatan seperti ini. Setelah pembacaan doa, Maura yang hanya memakai kain jarik motif batik itu pun duduk di atas kursi. Melakukan acara siraman. Ibunya menyiram tubuh Maura. Air yang ditaburi kelopak bunga berwarna warni itu membasahi tubuh Maura. Lalu bergantian dengan Alisia yang masih mengenakan kursi roda, menyiram menantunya. Maura hanya menunduk. Hingga dia melihat Veiro memandangnya lekat dari kejauhan. Maura menoleh pada Ardana dan memanggilnya,