Desi sampai di kampung halamannya. Dari kejauhan suaminya sudah menjemput dengan sepeda motor butut yang diperolehnya dari hasil kerja kerasnya mencari getah karet di hutan. Kehidupannya memang tidak seperti keluarga lain yang perantauan pada umumnya. Uang gajinya yang dikumpulkan sedikit demi sedikit baru berhasil membuatnya membeli sebidang tanah, rumahnya pun masih sangat sederhana tidak seperti teman-temannya yang masih bekerja di luar negeri. Kulit suaminya, Juan, terlihat hitam legam kini, tidak setampan dulu ketika masih menjadi sopir keluarga Abiputra. Dia pun sudah menua sekarang. Mereka memang menikah muda, di usia Desi yang masih belasan tahun, namun sudah biasa kehidupan di desa seperti itu. Desi mengecup punggung tangan suaminya, Juan hanya tersenyum getir melihat istr