“Ada apa Van?” tanya Maura ketika menerima panggilan itu. Dia sangat khawatir sampai menggigiti kuku jarinya. Diva dan Sherly menoleh ke arahnya dan ikut memasang wajah takut karena baru saja mereka membicarakan tentang ayah Maura yang ternyata adalah Veiro Adhitama. Mereka berharap tidak mendengar kabar yang buruk. “Ibu bilang kakak bisa main ke rumah enggak? Sejak tadi ibu murung kak,” ucap Elvan dari seberang telepon. “Murung kenapa? Ibu habis dari mana?” “Enggak dari mana-mana, hanya tadi ada guru kakak waktu SMA ke sini untuk laundry baju dan dia ngobrol, aku kurang tahu ngobrol apa? Tapi setelah itu ibu kelihatan murung dan lebih banyak diam di kamar.” “Guru SMA?” “Iya, sudah pensiun tapi sekarang.” “Ya sudah kakak ke sana,” ucap Maura, lalu dia memutuskan panggilan itu.